Jakarta: Komisi III DPR mengecam keras penganiayaan kepada warga di Yahukimo, Papua Pegunungan. Kekerasan itu diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Akibat aksi keji mereka, korban tewas dan mobilnya dibakar.
"Apa yang dilakukan KKB di Papua itu biadab dan keji. Mereka adalah teroris yang terus melakukan aksi teror dan meresahkan masyarakat!” tegas Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh, yang dikutip Minggu, 4 Agustus 2024.
Kasus di Yahukimo berawal saat korban yang membawa 15 penumpang orang lainnya hendak pergi ke lokasi pengambilan kayu. Korban bernama Abdul Muzakir merupakan sopir sebuah CV.
Saat melintas di jalan Kampung Massi, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Rabu, 31 Juli 2024. Tiba-tiba mobil korban diadang 6 anggota KKB yang membawa senjata api dan senjata tajam.
Karena panik, korban kemudian memutar balik mobilnya namun mobil tersebut mengalami mati mesin dengan posisi melintang di bahu jalan. Selanjutnya, korban, saksi dan penumpang melarikan diri.
Korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan banyak luka sayatan, dan truknya pun dibakar. Pangeran pun mendesak Polri agar segera menangkap serta menindak pelaku secara hukum.
"Apa yang dilakukan KKB ini sangat tidak berperikemanusiaan. Polri harus semakin berani menindak para KKB ini karena apa yang mereka lakukan sudah melebihi batas-batas kemanusian,” ucap Legislator dapil Kalimatan Selatan I ini.
Polri juga harus memastikan keadaan 15 penumpang yang melarikan diri bersama korban. Ia juga meminta kekerasan yang dilakukan KKB untuk ditindak tegas.
“Pastikan warga-warga lain yang melarikan diri dari KKB di Yahukimo itu dalam kondisi selamat. Setiap tindakan kriminal harus ditindak dengan tegas, tanpa pandang bulu. Kami mendesak aparat keamanan untuk segera menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan ini,” papar Politisi Fraksi PAN ini.
Pemerintah juga diminta memastikan bahwa masyarakat Papua merasa aman dan terlindungi dari ancaman KKB. Menurutnya hal ini termasuk dengan meningkatkan kehadiran aparat keamanan di daerah-daerah rawan dan memberikan bantuan kepada korban kekerasan.
"Pemerintah harus memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat sipil di Papua. Warga harus merasa aman dan terlindungi di rumah mereka sendiri. Bantuan kepada korban kekerasan juga harus segera diberikan," ungkap Pangeran.
Kasus kekerasan KKB bukan yang pertama. Sebelumnya KKB melakukan aksi baku tembak di hadapan masyarakat sehingga warga Papua resah dan ketakutan pada tahun 2023.
Baru-baru ini, KKB juga membakar sekolah di Pegunungan Bintang di mana sekolah merupakan sarana dan prasarana pendidikan untuk anak-anak Papua agar menjadi penerus bangsa. KKB juga sering mengincar aparat dan tak sedikit personel TNI-Polri menjadi korban.
Jakarta: Komisi III
DPR mengecam keras penganiayaan kepada warga di Yahukimo, Papua Pegunungan. Kekerasan itu diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Akibat aksi keji mereka, korban tewas dan mobilnya dibakar.
"Apa yang dilakukan
KKB di Papua itu biadab dan keji. Mereka adalah teroris yang terus melakukan aksi teror dan meresahkan masyarakat!” tegas Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh, yang dikutip Minggu, 4 Agustus 2024.
Kasus di Yahukimo berawal saat korban yang membawa 15 penumpang orang lainnya hendak pergi ke lokasi pengambilan kayu. Korban bernama Abdul Muzakir merupakan sopir sebuah CV.
Saat melintas di jalan Kampung Massi, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Rabu, 31 Juli 2024. Tiba-tiba mobil korban diadang 6 anggota KKB yang membawa senjata api dan senjata tajam.
Karena panik, korban kemudian memutar balik mobilnya namun mobil tersebut mengalami mati mesin dengan posisi melintang di bahu jalan. Selanjutnya, korban, saksi dan penumpang melarikan diri.
Korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan banyak luka sayatan, dan truknya pun dibakar. Pangeran pun mendesak Polri agar segera menangkap serta menindak pelaku secara hukum.
"Apa yang dilakukan KKB ini sangat tidak berperikemanusiaan. Polri harus semakin berani menindak para KKB ini karena apa yang mereka lakukan sudah melebihi batas-batas kemanusian,” ucap Legislator dapil Kalimatan Selatan I ini.
Polri juga harus memastikan keadaan 15 penumpang yang melarikan diri bersama korban. Ia juga meminta kekerasan yang dilakukan KKB untuk ditindak tegas.
“Pastikan warga-warga lain yang melarikan diri dari KKB di Yahukimo itu dalam kondisi selamat. Setiap tindakan kriminal harus ditindak dengan tegas, tanpa pandang bulu. Kami mendesak aparat keamanan untuk segera menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan ini,” papar Politisi Fraksi PAN ini.
Pemerintah juga diminta memastikan bahwa masyarakat Papua merasa aman dan terlindungi dari ancaman KKB. Menurutnya hal ini termasuk dengan meningkatkan kehadiran aparat keamanan di daerah-daerah rawan dan memberikan bantuan kepada korban kekerasan.
"Pemerintah harus memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat sipil di Papua. Warga harus merasa aman dan terlindungi di rumah mereka sendiri. Bantuan kepada korban kekerasan juga harus segera diberikan," ungkap Pangeran.
Kasus kekerasan KKB bukan yang pertama. Sebelumnya KKB melakukan aksi baku tembak di hadapan masyarakat sehingga warga Papua resah dan ketakutan pada tahun 2023.
Baru-baru ini, KKB juga membakar sekolah di Pegunungan Bintang di mana sekolah merupakan sarana dan prasarana pendidikan untuk anak-anak Papua agar menjadi penerus bangsa. KKB juga sering mengincar aparat dan tak sedikit personel TNI-Polri menjadi korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)