Bahan peledak yang ditemukan di bekas kantor FPI, Selasa, 27 April 2021/Istimewa
Bahan peledak yang ditemukan di bekas kantor FPI, Selasa, 27 April 2021/Istimewa

Populer Nasional: Bahan Peledak Disita dari Eks Markas FPI Hingga Usut Mafia di Bandara Soetta

Achmad Zulfikar Fazli • 28 April 2021 07:00
Jakarta: Sejumlah bahan baku peledak disita dari penggeledahan eks Sekretariat Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bahan baku itu dibawa ke Mabes Polri.
 
"Ada beberapa tabung yang isinya adalah serbuk yang dimasukkan dalam botol-botol, yang serbuk tersebut mengandung nitrat sangat tinggi jenis aseton," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 27 April 2021.
 
Bahan baku peledak lain yang ditemukan ialah beberapa botol plastik berisi cairan TATP. Zat itu merupakan bahan kimia yang mudah terbakar dan tergolong berdaya ledak tinggi.  

Polisi telah membawa bahan baku peledak itu ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). Isi kandungan dalam bahan baku itu akan diteliti lebih lanjut.
 
Baca: Sejumlah Bahan Peledak Ditemukan di Eks Markas FPI
 
Penggeledahan kantor organisasi terlarang itu menyusul penangkapan pengacara Muhammad Rizieq Shihab, Munarman. Eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) FPI itu diringkus di kediamannya, Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, sekitar pukul 15.30 WIB.
 
Munarman diduga menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme. Selain itu, Munarman disebut ikut dalam pemufakatan jahat dalam aksi terorisme. Lalu, dia disebut menyembunyikan informasi tentang tindak pidana tersebut.
 
Dia tengah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa. Dia bakal ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
 
Kasus penemuan bahan peledak di eks markas FPI dan penangkapan Munarman tersebut menjadi yang terpopuler di Kanal Nasional Medcom.id.
 
Selain kedua isu itu, pembaca setia Kanal Nasional Medcom.id banyak mencari pemberitaan seputar mafia di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Polisi menemukan adanya pihak yang meloloskan warga negara Indonesia (WNI) yang masuk dari India tanpa melakukan pemeriksaan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta).
 
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta mengusut tuntas praktik tersebut. Ulah oknum itu dinilai sangat berbahaya. Salah satu dampaknya ialah berpotensi meningkatkan penularan covid-19.
 
"DPR mendorong pihak kepolisian untuk mengusut tuntas praktik-praktik mafia di Bandara Soetta," kata Dasco saat dihubungi, Selasa, 27 April 2021.
 
Politikus Partai Gerindra itu juga mendesak oknum terlibat dihukum berat. Sehingga, pengungkapan kasus ini mendatangkan efek jera.
 
Kini ada tiga orang yang ditangkap terkait kasus pelanggaran aturan masuk bagi WNI yang baru datang dari India. Mereka yakni JD, S, dan RW.
 
JD merupakan WNI yang baru pulang dari India. Dia diduga dibantu S dan RW yang mengaku sebagai petugas Bandara Soekarno Hatta, agar JD tidak menjalani karantina selama 14 hari.
 
JD membayar Rp6,5 juta kepada S. Tujuannya, S mengurus segala keperluan JD agar tidak mengikuti karantina kesehatan.
 
Baca: Polisi Diminta Mengusut Tuntas Mafia Pemulangan Tanpa Karantina
 
Informasi seputar kasus penemuan bahan peledak, penangkapan Munarman, dan mafia bandara akan terus diperbarui di Kanal Nasional Medcom.id. Klik di sini untuk mengetahui perkembangannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan