Jakarta: Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri bakal memproses hukum penyebaran video yang dikaitkan dengan penembakan enam pengikut Rizieq Shihab. Polisi memastikan video penembakan itu hoaks.
"Jadi dari Bareskrim Polri sudah memberikan arahan kepada polda jajaran, untuk seluruh berita hoaks yang tidak benar di seluruh polda dan Mabes Polri akan kita proses semuanya," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Desember 2020.
Argo mengatakan penyidik telah menelusuri penyebar video tersebut. Video itu dinilai telah membuat masyarakat panik dan takut.
"Sudah ada dari Bareskrim Polri, dari cyber crime, dan polda-polda sudah kita instruksikan untuk mencari kalau ada hoaks kita proses untuk kasus-kasus yang selama ini ada," ujar jenderal bintang dua itu.
Video itu muncul setelah penembakan terhadap enam anggota laskar khusus pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50, pukul 00.30 WIB, Senin, 7 Desember 2020. Video pertama kali diunggah oleh kuasa hukum Rizieq, Aziz Yanuar, melaui status WhatsApp pribadinya. Namun, Aziz belum mengetahui keterkaitan video itu dengan penembakan enam pengikut Rizieq.
"Saya enggak tahu, saya iseng saja, makanya kalau ada yang tahu mungkin bisa dikomentari, kalau tahu, kalau enggak ya enggak apa-apa," kata Aziz saat dikonfirmasi, Rabu, 9 Desember 2020.
Baca: Hoaks: Percakapan Kapolda Metro Berupaya Bunuh Rizieq
Dalam video berdurasi empat detik tersebut terlihat ada tiga pria. Seorang pria mengenakan topi serta kaus berwarna putih. Kemudian, ada yang mengenakan kaus hitam dan celana hitam.
Orang ketiga mengenakan rompi dan celana jeans biru tua sambil menodongkan pistol. Dia menembak kedua orang tersebut dari jarak dekat. Kedua pria yang ditembak tersungkur dan berdarah-darah.
Ada pula seorang lainnya yang mengambil gambar video tersebut. Bayangannya terekam dalam video itu.
Jakarta: Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri bakal memproses hukum penyebaran video yang dikaitkan dengan penembakan enam pengikut
Rizieq Shihab. Polisi memastikan video penembakan itu
hoaks.
"Jadi dari Bareskrim Polri sudah memberikan arahan kepada polda jajaran, untuk seluruh berita hoaks yang tidak benar di seluruh polda dan Mabes Polri akan kita proses semuanya," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Desember 2020.
Argo mengatakan penyidik telah menelusuri penyebar video tersebut. Video itu dinilai telah membuat masyarakat panik dan takut.
"Sudah ada dari Bareskrim Polri, dari
cyber crime, dan polda-polda sudah kita instruksikan untuk mencari kalau ada hoaks kita proses untuk kasus-kasus yang selama ini ada," ujar jenderal bintang dua itu.
Video itu muncul setelah penembakan terhadap enam anggota laskar khusus pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (
FPI) Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50, pukul 00.30 WIB, Senin, 7 Desember 2020. Video pertama kali diunggah oleh kuasa hukum Rizieq, Aziz Yanuar, melaui status
WhatsApp pribadinya. Namun, Aziz belum mengetahui keterkaitan video itu dengan penembakan enam pengikut Rizieq.
"Saya enggak tahu, saya iseng saja, makanya kalau ada yang tahu mungkin bisa dikomentari, kalau tahu, kalau enggak ya enggak apa-apa," kata Aziz saat dikonfirmasi, Rabu, 9 Desember 2020.
Baca:
Hoaks: Percakapan Kapolda Metro Berupaya Bunuh Rizieq
Dalam video berdurasi empat detik tersebut terlihat ada tiga pria. Seorang pria mengenakan topi serta kaus berwarna putih. Kemudian, ada yang mengenakan kaus hitam dan celana hitam.
Orang ketiga mengenakan rompi dan celana jeans biru tua sambil menodongkan pistol. Dia menembak kedua orang tersebut dari jarak dekat. Kedua pria yang ditembak tersungkur dan berdarah-darah.
Ada pula seorang lainnya yang mengambil gambar video tersebut. Bayangannya terekam dalam video itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)