Kegiatan tersebut digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta dan resmi dibuka Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly bersama Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Min Usihen.
Pada kesempatan itu, Menkumham Yasonna mengucapkan rasa syukur dan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Forum Indikasi Geografis Nasional, Temu Bisnis, dan Apresiasi Insan Kekayaan Intelektual 2024. Ia menilai dengan terselenggaranya acara ini menunjukkan komitmen dan kepedulian banyak pihak terhadap pengembangan kekayaan intelektual di Indonesia.
"Harapan saya ikatan kuat dan kolaborasi yang telah terjalin dan berjalan dengan sangat baik selama ini antara Kementerian Hukum dan HAM dengan berbagai kementerian/lembaga, kreator, inventor, dan stakeholders lainnya, terutama dalam implementasi sistem kekayaan intelektual dapat dipertahankan, bahkan dapat terus ditingkatkan bersama," ujar Yasonna dalam sambutannya di pembukaan Forum Indikasi Geografis Nasional, Temu Bisnis, dan Apresiasi Insan Kekayaan Intelektual 2024, Rabu, 12 Juni 2024.
Yasonna mengatakan, pengembangan kekayaan intelektual sangat penting dilakukan. Sebab, kekayaan intelektual memiliki keunggulan dan potensi sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa. Karena itu, Yasonna mengajak para pemangku kepentingan untuk saling bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkan ekosistem KI yang kondusif.
Baca juga: DJKI Gandeng Tokopedia Gelar Pelatihan Digital Marketing untuk MPIG Kopi Sukapura Jawa Barat |
"Ekosistem KI adalah sebuah siklus berkelanjutan yang melibatkan sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan yang terdiri dari tiga elemen utama, yaitu kreasi, proteksi, dan utilisasi. Pembangunan ekosistem KI saat ini masih berada pada tahap awal, artinya masih banyak yang perlu dilakukan untuk mencapai kematangan dan keberlanjutan," lanjut Yasonna.
Agar terwujud pengembangan serta pembangunan ekosistem KI, harus dimulai dari meningkatkan kapasitas masyarakat mengenai KI. Hal tersebut sudah dilakukan pihak DJKI. Salah satunya, membentuk National Intellectual Property Academy (NIPA), yang dikenal dengan nama Indonesia IP Academy pada 7 Juli 2023. Pembentukan Indonesia IP Academy sebagai pusat edukasi KI Indonesia bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas berbagai pemangku kepentingan, dan menyediakan informasi dan pemanfaatan KI.
Selain itu, Indonesia turut aktif dalam berbagai forum KI Internasional, salah satunya adalah Diplomatic Conference on Genetic Resources and Associated Traditional Knowledge (GRATK/DC) di Jenewa, Swiss, pada 13 hingga 24 Mei 2024.
"Dalam forum tersebut, Indonesia menyampaikan pentingnya instrumen hukum internasional untuk melindungi sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional, serta peran WIPO dalam mewujudkan upaya-upaya tersebut," ujar Yasonna.
Upaya lain juga sudah dilakukan DJKI untuk mengembangkan ekosistem kekayaan intelektual di Indonesia, yakni menetapkan tahun tematik KI setiap tahunnya. Khusus 2024, DJKI menetapkan tema Indikasi Geografis.
Penetapan tema Indikasi Geografis diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan pendaftaran, mempromosikan, serta memberdayakan produk-produk indikasi geografis (IG) Indonesia. Pengembangan IG ini dinilai memiliki potensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
"IG memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi wilayah dengan meningkatkan nilai jual produk dan membuka peluang ekspor. Contohnya, Garam Amed di Bali yang nilai jualnya meningkat dari Rp4.000/kg menjadi Rp35.000/kg setelah terdaftar sebagai produk IG. Selain itu, ada Kopi Gayo dari Aceh yang nilai jualnya meningkat dari Rp50.000/kg menjadi Rp120.000/kg setelah terdaftar sebagai produk IG di Uni Eropa," ucap Yasonna.
Sejauh ini, telah terdaftar 138 produk IG dari berbagai wilayah di Indonesia dan 15 produk IG terdaftar dari luar negeri. Menurut Yasonna, jumlah ini masih dapat ditingkatkan karena Indonesia memiliki potensi sumber daya yang melimpah.
Forum Indikasi Geografis Nasional, Upaya DJKI Wujudkan Ekosistem KI
Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Min Usihen mengungkapkan rangkaian kegiatan Forum Indikasi Geografis Nasional, Temu Bisnis, dan Apresiasi Insan KI digelar sebagai puncak dari rangkaian Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2024. Sebelumnya, DJKI sudah menggelar berbagai kegiatan dalam memperingati hari tersebut."Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2024 tidak hanya dilakukan di pusat, tetapi juga di wilayah yang diikuti oleh Kantor Wilayah Kemenkumham di seluruh Indonesia melalui Podcast KI serentak dan Ruki (Guru KI) Bergerak yang dilaksanakan oleh seluruh Kantor Wilayah," tutur dia.
Selain itu, DJKI juga menggelar Seminar Woman and Intellectual Property (Kekayaan Intelektual untuk Perempuan Indonesia), dan Intellectual Property Crime Forum. Min menjelaskan, semua itu dilakukan sebagai upaya berkelanjutan dalam mewujudkan ekosistem KI guna mendorong perekonomian bangsa.
"Semua kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran seluruh elemen dari ekosistem kekayaan intelektual akan pentingnya kekayaan intelektual dalam masa kini dan masa yang akan datang," kata Min.
Dalam gelaran Forum Indikasi Geografis Nasional, Temu Bisnis, dan Apresiasi Insan Kekayaan Intelektual 2024 akan dilaksanakan beragam kegiatan menarik. Mulai dari Pameran Indikasi Geografis Indonesia dan Uni Eropa; Pameran Paten & Inovasi; Konsultasi Kekayaan Intelektual (merek, paten, hak cipta, desain industri, dan indikasi geografis), serta Business Talk & Forum.
Baca juga: IP Crime Forum 2024: Tingkatkan Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual melalui Sinergi |
Sebanyak 138 produk indikasi geografis Indonesia dan Uni Eropa akan hadir pada pameran, antara lain 50 lebih kopi nusantara (Kopi Arabika Gayo, Kopi Arabika Kintamani Bali, Kopi Arabika Flores Bajawa, dan lainnya), 20 lebih kriya nusantara (Mebel Ukir Jepara, Songket Silungkang, Batik Tulis Nitik Yogyakarta, dan lainnya), 10 rempah Nusantara (Lada Putih Muntok, Lada Luwu Timur, Kayumanis Koerintji, dan lainnya), serta indikasi geografis Uni Eropa (Champagne, Scotch Whisky, Grana Padano, Modena, dan Parmigiano Reggiano), dan banyak produk-produk lainnya.
Selain itu, akan ada pameran produk hasil invensi dari berbagai perguruan tinggi, perusahaan, dan instansi di Indonesia, antara lain Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Sumatra Utara, Universitas Hasanuddin, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, PT Hartono Istana Teknologi, PT Pura Barutama, dan lainnya.
Selain itu, juga akan dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga. Di antaranya, Perpustakaan Nasional RI tentang Pengembangan, Pemanfaatan dan Optimalisasi Perpustakaan di Bidang Kekayaan Intelektual, Direktorat Jenderal Pajak tentang Pemanfaatan Data Dan/Atau Informasi Kekayaan Intelektual di Bidang Perpajakan, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan tentang Pembinaan dan Pelindungan Merek dan Indikasi Geografis Dalam Rangka Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.
Serta juga akan diselenggarakan pengukuhan Tim Pembinaan IG Nasional yang beranggotakan 14 kementerian dan lembaga dalam acara ini. Yakni, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Badan Standarisasi Nasional, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Dewan Kerajinan Nasional.
"Kemudian dalam rangkaian kegiatan pada hari ini juga diberikan pemberian apresiasi insan kekayaan intelektual, serta WIPO Awards," tutur Min.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id