medcom.id, Jakarta: Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengaku ditelepon eks Ketua DPD RI Irman Gusman terkait impor gula di Sumatera Barat. Irman merekomendasikan temannya, Memi yang memiliki CV Semesta Berjaya untuk jadi penyalur gula impor.
"Dalam telepon pak Irman sampaikan beberapa hal bahwa harga gula di Sumbar masih tinggi. Beliau sampaikan punya teman pengusaha yang baik, pengusaha besar di Padang yaitu bu Memei," beber Djarot saat bersaksi buat terdakwa Memei dan suaminya Xaverandy Sutanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).
Hal ini juga terungkap dalam sambungan telepon antara Irman dan Djarot yang diputar Jaksa Penuntut Umum pada KPK. Dalam sambungan telepon, Irman mengabarkan kalau temannya bisa jadi penyalur gula.
Baca: Pengacara Sebut KPK Harusnya Cegah Irman Sebelum Terima Duit
Irman menyebut, perusahaan Memi terpercaya. Lagipula, saat itu harga gula di Sumbar sedang tinggi sehingga perlu diambil dari luar.
Berikut rekaman percakapan Irman dan Djarot:
I: Ha ah. Jadi kebetulan ada orang yang sudah berpengalaman sana yang bisa saya rekomendasi
D: Oke oke oke
I: Ha ah. bagus ok pokoknya semuanya oke. Pokoknya rapih dia.
D: Iya ha ah. Nggih
I: ha ah. Asal pak Djarot bina aja.
D: Oh baik Pak
I: Ha ah. Jadi, saya namanya Bu Memi. Sebetulnya saya temen lama itu.
D: He em. Nggih pak
I: Saya ketemu kemarin di Padang. Dia itu betul-betul melakukan operasi pasar Pak
D: Oh iya
I: Pak Gubernur mendukung, semua mendukung, sekjen perdagangan mendukung, kalo dia kerja ga bagus saya kan ga enak kan sama pak Djarot. Nanti kan oh ini pak Irman nih tapi karena saya tahu orangnya bagus dan memang dia hidupnya di sana.
Dalam sambungan telepon, Irman menyebut kalau Memi sudah meminta bantuan Kadivre Bulog Sumbar Benhur Ngkaimi. Tapi, tak ada respon.
Lantaran itu, Memi meminta bantuan Irman supaya membicarakannya pada Djarot.
I: Iya kan. Jadi Ha ah. Mohon dibantu kebetulan Pak Benhur di sana. Dia ini cuma kan namanya kadis sama kabulog kan jauh bener kan. Kaya lihat matahari.
D: (tertawa) nggak berani dia. Haha
I: Dia bilang udah lewat Pak Irman aja katanya. Ah yaudah nanti saya bilang kerjanya yang bagus ya. Saya bilang begitu
D: Hhmm. Baik baik baik.
I: Ha ah. Karena orang ini yang sudah saya yakini anu-nya selama ini dapatnya dari Medan, dari Jakarta. Berapa ongkosnya Pak? Tapi kalo pak Djarot bisa menjadi dia tuh kan tangan kanan dia bisa disuruh operasi. Dia bisa jadi tangan kanan kita. Kalo semuanya bs dia ikutin secara aturannya kan
D: Ya ya ya ya.
I: Ha ah. Dan bahkan dia punya niat juga untuk bisa lebih berkembang lagi untuk gula lebih baik gitu loh
D: Baik pak. Nanti jadi perhatian tuh.
I: Ha ah. Jadi, ha ah. Jadi perhatian. Ya bagus lah
D: Nggih
Terkait rekaman telepon yang didengarkan Jaksa Penuntut Umum, Djarot tidak membantah. Dia mengaku setelah mendapat telepon langsung menghubungi Benhur untuk menyampaikan pesan Irman.
Hal itu dilakukan lantaran Direktur Komersial Bulog tengah membutuhkan penyalur karena gula masuk banyak sesudah lebaran. Lebih dari itu, dia ingin harga gula di daerah tidak mahal.
"Lebih karena keinginan saya agar gula di daerah segera turun harganya," pungkas Djarot.
medcom.id, Jakarta: Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengaku ditelepon eks Ketua DPD RI Irman Gusman terkait impor gula di Sumatera Barat. Irman merekomendasikan temannya, Memi yang memiliki CV Semesta Berjaya untuk jadi penyalur gula impor.
"Dalam telepon pak Irman sampaikan beberapa hal bahwa harga gula di Sumbar masih tinggi. Beliau sampaikan punya teman pengusaha yang baik, pengusaha besar di Padang yaitu bu Memei," beber Djarot saat bersaksi buat terdakwa Memei dan suaminya Xaverandy Sutanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).
Hal ini juga terungkap dalam sambungan telepon antara Irman dan Djarot yang diputar Jaksa Penuntut Umum pada KPK. Dalam sambungan telepon, Irman mengabarkan kalau temannya bisa jadi penyalur gula.
Baca: Pengacara Sebut KPK Harusnya Cegah Irman Sebelum Terima Duit
Irman menyebut, perusahaan Memi terpercaya. Lagipula, saat itu harga gula di Sumbar sedang tinggi sehingga perlu diambil dari luar.
Berikut rekaman percakapan Irman dan Djarot:
I: Ha ah. Jadi kebetulan ada orang yang sudah berpengalaman sana yang bisa saya rekomendasi
D: Oke oke oke
I: Ha ah. bagus ok pokoknya semuanya oke. Pokoknya rapih dia.
D: Iya ha ah. Nggih
I: ha ah. Asal pak Djarot bina aja.
D: Oh baik Pak
I: Ha ah. Jadi, saya namanya Bu Memi. Sebetulnya saya temen lama itu.
D: He em. Nggih pak
I: Saya ketemu kemarin di Padang. Dia itu betul-betul melakukan operasi pasar Pak
D: Oh iya
I: Pak Gubernur mendukung, semua mendukung, sekjen perdagangan mendukung, kalo dia kerja ga bagus saya kan ga enak kan sama pak Djarot. Nanti kan oh ini pak Irman nih tapi karena saya tahu orangnya bagus dan memang dia hidupnya di sana.
Dalam sambungan telepon, Irman menyebut kalau Memi sudah meminta bantuan Kadivre Bulog Sumbar Benhur Ngkaimi. Tapi, tak ada respon.
Lantaran itu, Memi meminta bantuan Irman supaya membicarakannya pada Djarot.
I: Iya kan. Jadi Ha ah. Mohon dibantu kebetulan Pak Benhur di sana. Dia ini cuma kan namanya kadis sama kabulog kan jauh bener kan. Kaya lihat matahari.
D: (tertawa) nggak berani dia. Haha
I: Dia bilang udah lewat Pak Irman aja katanya. Ah yaudah nanti saya bilang kerjanya yang bagus ya. Saya bilang begitu
D: Hhmm. Baik baik baik.
I: Ha ah. Karena orang ini yang sudah saya yakini anu-nya selama ini dapatnya dari Medan, dari Jakarta. Berapa ongkosnya Pak? Tapi kalo pak Djarot bisa menjadi dia tuh kan tangan kanan dia bisa disuruh operasi. Dia bisa jadi tangan kanan kita. Kalo semuanya bs dia ikutin secara aturannya kan
D: Ya ya ya ya.
I: Ha ah. Dan bahkan dia punya niat juga untuk bisa lebih berkembang lagi untuk gula lebih baik gitu loh
D: Baik pak. Nanti jadi perhatian tuh.
I: Ha ah. Jadi, ha ah. Jadi perhatian. Ya bagus lah
D: Nggih
Terkait rekaman telepon yang didengarkan Jaksa Penuntut Umum, Djarot tidak membantah. Dia mengaku setelah mendapat telepon langsung menghubungi Benhur untuk menyampaikan pesan Irman.
Hal itu dilakukan lantaran Direktur Komersial Bulog tengah membutuhkan penyalur karena gula masuk banyak sesudah lebaran. Lebih dari itu, dia ingin harga gula di daerah tidak mahal.
"Lebih karena keinginan saya agar gula di daerah segera turun harganya," pungkas Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)