Jakarta: Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyebut reformasi di tubuh Polri tidak berjalan. Hal itu terbukti dalam kasus pembunuhan yang dilakukan eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo.
"Sejak kasus sambo muncul, Kompolnas sudah membuat kesimpulan bahwa reformasi kultural Polri ini tidak berjalan," kata anggota Kompolnas Albertus Wahyurudhanto dalam program Crosschek Medcom.id bertemakan Terungkap Inisial Cukong di Balik Perang Bintang, Minggu, 27 November 2022.
Dia menyebut upaya reformasi yang dilakukan di tubuh Polri menyangkut tiga hal. Selain kultural, ada reformasi instrumental dan struktural.
Dia pun menyampaikan tanda reformasi di internal Polri tidak berjalan. Di antaranya, anak buah yang mengikuti perintah atasan meski hal itu salah.
"Ada perilaku kemudian anak buah yang menyetujui perilaku yang salah," ungkap dia.
Dia menyampaikan kesimpulan tersebut sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diharapkan, hal itu menjadi perhatian Kepala Negara.
"Kami menelaah, melakukan diskusi kemudian sampaikan ke bapak presiden," ujar dia.
Jakarta: Komisi Kepolisian Nasional (
Kompolnas) menyebut reformasi di tubuh
Polri tidak berjalan. Hal itu terbukti dalam kasus pembunuhan yang dilakukan eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri
Ferdy Sambo.
"Sejak kasus sambo muncul, Kompolnas sudah membuat kesimpulan bahwa reformasi kultural Polri ini tidak berjalan," kata anggota Kompolnas Albertus Wahyurudhanto dalam program
Crosschek Medcom.id bertemakan Terungkap Inisial Cukong di Balik Perang Bintang, Minggu, 27 November 2022.
Dia menyebut upaya reformasi yang dilakukan di tubuh Polri menyangkut tiga hal. Selain kultural, ada reformasi instrumental dan struktural.
Dia pun menyampaikan tanda reformasi di internal Polri tidak berjalan. Di antaranya, anak buah yang mengikuti perintah atasan meski hal itu salah.
"Ada perilaku kemudian anak buah yang menyetujui perilaku yang salah," ungkap dia.
Dia menyampaikan kesimpulan tersebut sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diharapkan, hal itu menjadi perhatian Kepala Negara.
"Kami menelaah, melakukan diskusi kemudian sampaikan ke bapak presiden," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)