Jakarta: Polda Jawa Tengah (Jateng) tengah memburu polisi palsu. Polisi palsu itu mengaku bekerja sebagai divisi siber untuk memeras korbannya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan polisi gadungan itu biasa mengirimkan video bugil yang disebut mirip dengan anak korban. Setelah itu, pelaku meminta korban menyerahkan sejumlah uang.
"Apalagi, pelaku mencoba memalsukan identitasnya dengan mengaku sebagai anggota polisi yang berdinas di Polda Jateng, saat ini keberadaannya masih dalam pelacakan," kata Iqbal saat dikonfirmasi pada Minggu, 17 Juli 2022.
Iqbal mengatakan polisi sudah mencoba menelusuri keberadaan polisi gadungan itu. Menurut dia, keberadaan polisi palsu itu ada di luar Jawa. Polisi gadungan itu juga memiliki banyak identitas.
"Saat ini, masih terus dilakukan pendalaman oleh tim siber untuk mengungkap identitas asli dan keberadaan pelaku tersebut," kata Iqbal.
Masyarakat diminta berhati-hati. Polisi juga mengimbau kepada kaum muda untuk menjalin hubungan dengan wajar.
"Agar lebih berhati-hati dalam menjalin perkenalan dengan seseorang melalui media sosial. Jangan sampai memberikan suatu hal yang privasi pada orang yang belum bisa dipastikan kebenaran identitasnya," ucap Iqbal.
Kabar tentang polisi palsu ini viral di media sosial. Seorang warganet mengunggah percakapan yang menyebut adanya polisi meminta sejumlah uang karena menemukan video anaknya dalam keadaan telanjang. Polisi memastikan polisi itu gadungan.
Jakarta:
Polda Jawa Tengah (Jateng) tengah memburu
polisi palsu. Polisi palsu itu mengaku bekerja sebagai divisi siber untuk memeras korbannya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan polisi gadungan itu biasa mengirimkan
video bugil yang disebut mirip dengan anak korban. Setelah itu, pelaku meminta korban menyerahkan sejumlah uang.
"Apalagi, pelaku mencoba memalsukan identitasnya dengan mengaku sebagai anggota polisi yang berdinas di Polda Jateng, saat ini keberadaannya masih dalam pelacakan," kata Iqbal saat dikonfirmasi pada Minggu, 17 Juli 2022.
Iqbal mengatakan polisi sudah mencoba menelusuri keberadaan polisi gadungan itu. Menurut dia, keberadaan polisi palsu itu ada di luar Jawa. Polisi gadungan itu juga memiliki banyak identitas.
"Saat ini, masih terus dilakukan pendalaman oleh tim siber untuk mengungkap identitas asli dan keberadaan pelaku tersebut," kata Iqbal.
Masyarakat diminta berhati-hati. Polisi juga mengimbau kepada kaum muda untuk menjalin hubungan dengan wajar.
"Agar lebih berhati-hati dalam menjalin perkenalan dengan seseorang melalui media sosial. Jangan sampai memberikan suatu hal yang privasi pada orang yang belum bisa dipastikan kebenaran identitasnya," ucap Iqbal.
Kabar tentang polisi palsu ini viral di media sosial. Seorang warganet mengunggah percakapan yang menyebut adanya polisi meminta sejumlah uang karena menemukan video anaknya dalam keadaan telanjang. Polisi memastikan polisi itu gadungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)