medcom.id, Jakarta: Ketua Pansus Angket DPR untuk KPK Agun Gunandjar menyebut pernyataan anggotanya, Henry Yosodiningrat terkait pembekuan lembaga antirasywah hanya spontan. Agun menegaskan, tak ada keinginan Pansus Angket membekukan apalagi melemahkan KPK.
"Itu hal yang spontan ketika kita melihat suatu peristiwa. Seperti kita melihat peristiwa pembunuhan orang, itu kan reaksi orang spontan bisa beda-beda. Itu lah Pak Henry, pribadi," ujar Agun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 11 September 2017.
Politikus Golkar itu menyebut, Pansus Angket tidak bergerak pada koridor untuk melakukan pembekuan, pelemahan atau diksi penguatan terhadap KPK. Agun memahami bila itu dilakukan justru menimbulkan problematika di masyarakat.
(Baca juga: Anggota Pansus Angket Minta KPK Dibekukan)
Secara objektif dan terbuka, kata Agun, pansus melaksanakan mekanisme pengawasan dan penyelidikan terhadap tindak pidana korupsi yang dilakukan KPK. Pansus sudah membeberkan 11 temuan sementara, namun, itu semua butuh konfirmasi dan klarifikasi KPK.
"Mari kita bicarakan hal ini dengan baik-baik. Mana yang menjadi benar-benar adanya, mana yang tidak benar menjadi tidak benar adanya," tegas Agun.
Lagi-lagi kata dia, Pansus Angket memiliki niat dan tujuan untuk meningkatkan kinerja KPK menjadi lebih baik. Karena itu, dia berharap agar KPK menghadiri undangan pansus untuk mengonfirmasi temuan-temuan yang didapatkan.
"Jadi (kita ingin) KPK ke depan itu lebih kuat, lebih berkualitas. Sehingga pada posisi ini, bagaimana itu bisa selesai kalau kita bisa duduk sama-sama disaksikan rakyat," kata Agun.
(Baca juga: Presiden: KPK Harus Dijaga Bersama)
medcom.id, Jakarta: Ketua Pansus Angket DPR untuk KPK Agun Gunandjar menyebut pernyataan anggotanya, Henry Yosodiningrat terkait pembekuan lembaga antirasywah hanya spontan. Agun menegaskan, tak ada keinginan Pansus Angket membekukan apalagi melemahkan KPK.
"Itu hal yang spontan ketika kita melihat suatu peristiwa. Seperti kita melihat peristiwa pembunuhan orang, itu kan reaksi orang spontan bisa beda-beda. Itu lah Pak Henry, pribadi," ujar Agun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 11 September 2017.
Politikus Golkar itu menyebut, Pansus Angket tidak bergerak pada koridor untuk melakukan pembekuan, pelemahan atau diksi penguatan terhadap KPK. Agun memahami bila itu dilakukan justru menimbulkan problematika di masyarakat.
(Baca juga:
Anggota Pansus Angket Minta KPK Dibekukan)
Secara objektif dan terbuka, kata Agun, pansus melaksanakan mekanisme pengawasan dan penyelidikan terhadap tindak pidana korupsi yang dilakukan KPK. Pansus sudah membeberkan 11 temuan sementara, namun, itu semua butuh konfirmasi dan klarifikasi KPK.
"Mari kita bicarakan hal ini dengan baik-baik. Mana yang menjadi benar-benar adanya, mana yang tidak benar menjadi tidak benar adanya," tegas Agun.
Lagi-lagi kata dia, Pansus Angket memiliki niat dan tujuan untuk meningkatkan kinerja KPK menjadi lebih baik. Karena itu, dia berharap agar KPK menghadiri undangan pansus untuk mengonfirmasi temuan-temuan yang didapatkan.
"Jadi (kita ingin) KPK ke depan itu lebih kuat, lebih berkualitas. Sehingga pada posisi ini, bagaimana itu bisa selesai kalau kita bisa duduk sama-sama disaksikan rakyat," kata Agun.
(Baca juga:
Presiden: KPK Harus Dijaga Bersama)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)