Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto--Medcom.id/Ilham Wibowo
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto--Medcom.id/Ilham Wibowo

Polri Tunggu Hasil Resmi Autopsi Poroduka

Ilham wibowo • 03 Mei 2018 14:04
Jakarta: Markas Besar Polri masih menunggu hasil resmi proses autopsi Poroduka, korban tewas di pesisir Pantai Marosi, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Polri bakal bersikap tegas jika ditemukan unsur kesalahan personel. 
 
"Ini ada kapoldanya (NTT) di sini, masih nunggu autopsi," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto ditemui di PTIK, Jakarta, Kamis, 3 Mei 2018. 
 
Setyo memastikan jajarannya bertindak sesuai prosedur dalam menjalan tugas pengamanan. Upaya preventif seperti negosiasi akan dilakukan sebelum akhirnya menggunakan senjata bila situasi berubah tak kondusif sesuai penilaian personel. 

"Semua harus dipikirkan sampai yang terburuk seperti apa. Jadi saya katakan tadi pada saat pengukuran ya tidak pakai senjata, tetapi begitu diserang kita siapkan pasukan," beber Setyo. 
 
Penggunaan senjata dilakukan hanya bila situasi mendesak. Setyo menegaskan personel yang dibekali senjata pun mesti memiliki kualifikasi tertentu. 
 
"Ada Peraturan Kapolri mengenai prosedur tetap penanganan kerusuhan massa. Yang menggunakan senjata itu adalah anggota-anggota tertentu, tidak semuanya," ujar jenderal bintang dua ini. 
 
Kasus ini kini menjadi perhatian organisasi masyarakat sipil. Mereka mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Kapolres Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Gusti Maychandra Lesmana. Mereka mengecam kekerasan yang diduga dilakukan jajaran Polres Sumba Barat hingga menewaskan warga lokal.
 
Baca: Seorang Warga Tewas Akibat Kericuhan di Sumba Barat
 
Gusti disebut telah menipu pihak korban dengan menghilangkan barang bukti berupa proyektil peluru yang ditemukan di lambung Poroduka, 45, warga Desa Patiala Bawa, Sumba.
 
"Kami mendesak Kapolri segera mencopot Kapolres Sumba Barat karena tidak serius dalam mengungkap kasus," kata perwakilan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nur Hidayati di Kantor Eknas WALHI, Jalan Tegal Parang Utara Nomor 14, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Mei 2018.
 
Baca: Kapolri Didesak Copot Kapolres Sumba Barat
 
Desakan juga dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo agar memanggil Kapolri terkait dengan keterlibatan kepolisian dalam pengamanan investasi. Presiden Jokowi diminta segera mengeluarkan kebijakan perlindungan terhadap pembelajaran lingkungan hidup dan pejuang agraria. 
 
Poroduka tewas terkena timah panas saat menghalau aparat keamanan bersenjata mengukur lahan 200 hektare yang tersebar dalam tujuh bidang di pesisir Pantai Marosi, Sumba Barat. Seorang lainnya, Matiduka, ditembak di kedua kaki. Sementara itu, 10 orang lainnya jadi korban kekerasan aparat Polres Sumba Barat.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan