medcom.id, Nusa Dua: Indonesia dan Timor Leste sepakat menjalin kerja sama di bidang investigasi dan peningkatan kapasitas penegak hukum. Hal itu terjadi setelah Indonesia dan Timor Leste melakukan pertemuan bilateral dalam rangkaian Sidang Umum Interpol ke-85.
"Khusus Timor Leste ada kerja sama gak hanya kejahatan transnasional, tapi juga kejahatan konvensional," kata Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri, Brigjen Johanis Asadoma, di BNDCC, Bali, Selasa (8/11/2016).
Johanis mengatakan kejahatan transnasional salah satunya terkait narkoba, sementara kejahatan konvensional, dia mencontohkan seperti kasus lintas batas atau pencurian kendaraan bermotor.
"Banyak kendaraan bermotor dari Indonesia dibawa ke Kupang. Dari Kupang masuk ke Timor Leste. Ketika masuk ke Timor Leste, enggak bisa masuk lagi ke Indoneska. Kalaupun kita tahu barang itu di sana, sulit untuk mengambilnya," kata Johanis.
Karenanya, kata dia, kedua negara ini sepakat untuk melakikan kerja sama dalam hal investigasi dengan membentuk tim khusus antara Polri dan Kepolisian Timor Leste.
(Baca: Polri dan Timor Leste Bahas Penanganan Kejahatan Narkotika).
(Baca: Polri dan Timor Leste Bahas Penanganan Kejahatan Narkotika).
Johanis menambahkan, Indonesia dan Timor Leste juga bekerja sama dalam peningkatan kapasitas dimana tahun ini anggota polisi Timor Leste mengikuti pendidikan di Polri bidang reserse, lalu lintas, forensik hingga intelijen.
"Lebih dari 100 orang kita latih secara bergelombang. Kita sepakati Kapolri tetap mendukung untuk meningkatkan kerja sama ini agar kemampuan SDM Timor Leste meningkat, maka pemberantasan kejahatan akan mudah dilakukan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News