Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Jasad Pendeta Yeremia Zanambani Bakal Diautopsi

Siti Yona Hukmana • 03 Juni 2021 07:39
Jakarta: Polri bakal mengautopsi jasad Pendeta Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua. Penyebab kematian Pendeta Yeremia diselisik.
 
"Pelaksanaan autopsi Pendeta Yeremia Zanambani direncanakan akan dilaksanakan pada (Sabtu) 5 Juni 2021," kata Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 Juni 2021.
 
Pihaknya telah melakukan pengecekan dan pemetaan wilayah. Proses tersebut mempersiapkan pengamanan agar autopsi lancar dan aman. 

"Ada delapan titik yang dianggap rawan. Nanti ada 46 personel TNI-Polri dalam rencana pengamanan," ujar dia.
 
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Iqbal Al-Qudusy menuturkan autopsi dibutuhkan untuk proses penyidikan. Sehingga, polisi bisa mendapat kebenaran objektif dan mendukung proses persidangan.
 
"Dalam persidangan digunakan dengan nama visuem et repertum. Visuem et repertum adalah laporan tertulis dari hasil autopsi pada suatu mayat untuk mencari tahu kebenaran suatu tindak pidana," ujar Iqbal.
 
Baca: Polisi: Keluarga Menolak Jenazah Pendeta Yeremia Diautopsi
 
Sebelumnya, polisi mengaku terkendala mengungkap penyebab kematian Pendeta Yeremia Zanambani. Sebab, keluarga menolak autopsi jenazah Yeremia.
 
Pendeta Yeremia menjadi korban penembakan di kandang babi, Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua, Sabtu, 19 September 2020. Pelaku diduga Anggota TNI personel Koramil Alpius Hasim Madi. 
 
Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) menemukan luka terbuka maupun luka akibat tindakan lain pada tubuh Yeremia. Salah satunya, luka pada lengan kiri bagian dalam dengan diameter sekitar 5-7 sentimeter (cm) dan panjang sekitar 10 cm. 
 
Luka itu diduga berasal dari timah panas yang dilepaskan dalam jarak kurang dari satu meter dari senjata api. Luka tersebut dimungkinkan akibat adanya kekerasan senjata tajam lainnya, karena melihat posisi ujung luka yang simetris. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan