Jakarta: Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri terus menambah titik penyekatan selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Pulau Bali-Jawa. PPKM darurat berlangsung pada 3 Juli-20 Juli 2021.
"Jumlahnya 651 (titik penyekatan) dan ini terus dinamis. Di hari pertama operasi ada 407, tetapi terus di hari (selanjutnya), jajaran dan kewilayahan mengevaluasi," kata Kabagops Korlantas Polri Kombes Rudy Antariksawan dalam diskusi, Rabu, 7 Juli 2021.
Rudy menyebut pihaknya mengevaluasi PPKM darurat setiap hari. Evaluasi agar proses penyekatan dan pemeriksaan kelengkapan administrasi tak tertumpuk pada satu titik.
Dia menyebut penambahan titik penyekatan membuat antrean di titik penyekatan semakin terurai. "Kalau yang ditutup hanya di perkotaan-perkotaan. Dari hulunya tidak dicegah, ini sama saja. Oleh karenanya mulai dari kemarin dan ini sudah benar-benar kelihatan mobilitas berkurang," beber dia.
(Baca: Mobilitas Masyarakat Jakarta Menurun Hingga 60%)
Korlantas Polri mencatat pada Rabu, 7 Juli 2021, arus lalu lintas di sekitar wilayah yang disekat turun hingga 60 persen dari hari biasanya. Rudy mengeklaim tak ada antrean dan penumpukan kendaraan di titik-titik penyekatan.
"Kalau kita boleh sebut mobilitas sudah berkurang 50 sampai 60 persen dari hari-hari biasanya," tutur dia.
Pemerintah menerapkan PPKM Darurat untuk menekan laju kasus covid-19 di Tanah Air. Penularan covid-19 di Indonesia sangat mengkhawatirkan.
Jakarta: Korps Lalu Lintas (Korlantas)
Polri terus menambah titik penyekatan selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
(PPKM) darurat di Pulau Bali-Jawa. PPKM darurat berlangsung pada 3 Juli-20 Juli 2021.
"Jumlahnya 651 (titik penyekatan) dan ini terus dinamis. Di hari pertama operasi ada 407, tetapi terus di hari (selanjutnya), jajaran dan kewilayahan mengevaluasi," kata Kabagops Korlantas Polri Kombes Rudy Antariksawan dalam diskusi, Rabu, 7 Juli 2021.
Rudy menyebut pihaknya mengevaluasi PPKM darurat setiap hari. Evaluasi agar proses penyekatan dan pemeriksaan kelengkapan administrasi tak tertumpuk pada satu titik.
Dia menyebut penambahan titik penyekatan membuat antrean di titik penyekatan semakin terurai. "Kalau yang ditutup hanya di perkotaan-perkotaan. Dari hulunya tidak dicegah, ini sama saja. Oleh karenanya mulai dari kemarin dan ini sudah benar-benar kelihatan mobilitas berkurang," beber dia.
(Baca:
Mobilitas Masyarakat Jakarta Menurun Hingga 60%)
Korlantas Polri mencatat pada Rabu, 7 Juli 2021, arus lalu lintas di sekitar wilayah yang disekat turun hingga 60 persen dari hari biasanya. Rudy mengeklaim tak ada antrean dan penumpukan kendaraan di titik-titik penyekatan.
"Kalau kita boleh sebut mobilitas sudah berkurang 50 sampai 60 persen dari hari-hari biasanya," tutur dia.
Pemerintah menerapkan PPKM Darurat untuk menekan laju
kasus covid-19 di Tanah Air. Penularan covid-19 di Indonesia sangat mengkhawatirkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)