Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Penambahan Personel Densus 88 Dinilai Menjawab Ancaman Terorisme Saat Ini

Kautsar Widya Prabowo • 19 Februari 2022 12:31
Jakarta: Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf, menilai rencana penambahan personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror sesuai dengan kondisi ancaman terorisme saat ini. Sehingga, perlu strategi dalam memperkuat satuan berlambang burung hantu itu.
 
"Langkah kapolri menambah jumlah personel densus tentu menjadi bagian kebijakan polri dalam melihat realitas ancaman yang berkembang," ujar Araf kepada Medcom.id, Sabtu, 19 Februari 2022.
 
Araf menjelaskan ancaman terorisme tidak hanya datang dari dalam negeri, melainkan muncul juga dari luar negeri. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah meminta seluruh negara wajib memerangi berbagai aksi terorisme.

"Hanya saja upaya penanganan terorisme itu tetap harus akuntabel dan dapat memghormati hak asasi manusia (HAM) dan proporsional," terangnya.
 
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berencana mengembangkan struktur organisasi Densus 88 Antiteror. Salah satunya, dengan menambah jumlah personel hingga dua kali lipat.
 
Baca: Personel Densus 88 Antiteror Dinilai Perlu Ditambah Hingga 3.300 Orang
 
"Jumlah personel (Densus 88 saat ini) 3.701, saya harapkan berkembang dan bisa dua kali lipat," ujar Listyo dalam acara Senior Level Meeting Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Bali, Rabu, 16 Februari 2022.
 
Listyo juga menginstruksikan Densus 88 Antiteror melakukan pemantauan terhadap perkembangan terorisme internasional. Hal itu sebagai upaya Densus 88 mengembangkan kemampuan menghadapi segala bentuk tantangan yang ada.
 
"Rekan-rekan harus siap menghadapi perubahan. Dan kuncinya belajar meningkatkan kemampuan rekan-rekan," tuturnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan