"Layanan juga bisa lebih komprehensif dan melibatkan berbagai elemen lainnya, seperti rehabilitasi maupun trauma,” kata Sahroni dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Januari 2022.
Menurut dia, Polri cukup peka terhadap urgensi penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Direktorat PPA bakal dipercaya memperkuat taring Polri.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Ini momentum yang sangat progresif di mana polisi tidak hanya fokus menangani kasus per kasus,” papar politikus Partai NasDem itu.
Sahroni meminta seluruh jajaran kepolisian memaksimalkan fungsi Direktorat PPA. Dengan begitu, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak menurun.
Baca: Total 1.735 Kasus Kekerasan Anak Sepanjang 2021, Jenis Kekerasan Seksual Terbanyak
“Hadirkan tenaga-tenaga terbaik, libatkan polwan (polisi wanita) yang memiliki perspektif gender, dan kalau perlu kerja sama dengan institusi lain,” tutur dia.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengupayakan Subdirektorat Pelayanan Perempuan dan Anak menjadi direktorat sendiri di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Hal itu untuk memberikan pelayanan optimal ketika ada laporan kasus kekerasan kepada perempuan dan anak.
"Kami terus kembangkan akan besarkan Subdirektorat PPA jadi direktorat sendiri di Mabes Polri," kata Listyo dalam rilis akhir tahun Polri melalui YouTube Divisi Humas Polri yang dikutip Sabtu, 1 Januari 2022.
Direktorat PPA akan didominasi polisi wanita. Langkah ini diharapkan turut memberikan kenyamanan dalam pendampingan bagi korban ketika melapor.