Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Medcom.id/Siti Yona
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Medcom.id/Siti Yona

Namanya Dicatut untuk Minta Sumbangan, Ngabalin Lapor ke Polisi

Siti Yona Hukmana • 07 April 2022 11:42
Jakarta: Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin melaporkan kasus dugaan pencatutan namanya ke Bareskrim Polri, Jakarta. Nama Ngabalin diduga dicatut seseorang untuk meminta uang sumbangan Rp800 juta kepada Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis.
 
Pelaku juga mencatut mencatut lembaga, kop surat, dan stempel KSP. Ngabalin menyebut tindakan pelaku merupakan kejahatan yang sungguh mencederai harkat dan martabatnya
 
"Tentu saja polisi sebagai suatu institusi negara yang sangat terpercaya di republik ini saya percaya bisa mengambil kerja-kerja yang sangat profesional dalam mengungkapkan apa di balik ini semua," ujar Ngabalin di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis, 7 April 2022.
 
Ngabalin mengatakan pelaporan ini atas perintah Kepala KSP Moeldoko usai berkoordinasi dengan Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan bidang Informasi dan Komunikasi Politik, Juri Ardiantoro. Menurut dia, tindakan ini sebagai bentuk ketaatan kepada hak konstitusi.

"Saya mesti datang. Keluarga saya yang terganggu," tutur Ngabalin.
 
Ngabalin tidak mengetahui identitas pengirim surat tersebut. Dia menyerahkan kepada kepolisian untuk mengejar pelaku.
 
Menurut dia, tindakan pencatutan nama tidak pertama kali menimpa KSP. Nama Moeldoko hingga deputi juga pernah dicatut. Kasus itu terjadi di beberapa wilayah, seperti Minahasa.
 
Ngabalin membawa sejumlah bukti dalam pelaporannya, yakni, surat permintaan sumbangan ke Wali Kota Cirebon. Menurut dia, kejanggalan pada surat itu sangat jelas.
 
"Pertama, dia pakai nama, toh nama ini memang bahasa arab tanda tangan saya itu huruf arab, tapi tidak begini. Ini dia menulis bahasa arab, ini orang pasti pintar bahasa arab kemudian bisa menulis, karena bagus sekali tulisannya, tanda tangan ini," ujar Ngabalin.
 
Kejanggalan kedua ialah jabatan Ngabalin bukan staf khusus melainkan juru bicara dan tenaga ahli KSP. Dia menyerahkan semua bukti ke polisi untuk memudahkan proses penyelidikan.
 
"Hampir lima tahun saya di KSP itu tidak mengapitalisasikan, mungkin banyak orang kenal saya, jabatan dan kedudukan saya. tapi kami di KSP tidak pernah sama sekali, tidak pernah ada uang yang syubhat maupun haram yang melintas dalam tenggorokan kami," tegas dia.
 
Baca: Politikus Golkar Sulsel Ditangkap Usai Buron Setahun
 
Kasus ini berawal saat beredarnya sebuah foto yang memperlihatkan surat dengan narasi Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin meminta sumbangan Rp800 juta ke Wali Kota Cirebon. Foto surat ini beredar di media sosial, salah satunya akun Facebook Putri Azzahrah pada Rabu 6 April 2022.
 
Unggahan itu disoroti banyak netizen. Ada beberapa warganet mencaci Ngabalin akibat surat tersebut.
 
"Si Ngabalin minta sumbangan Rp800 juta. Dipikir daun kali ya," tulis salah satu netizen.
 
Ngabalin telah mengklarifikasi perihal surat tersebut. Dia menegaskan namanya dicatut dalam surat permintaan sumbangan tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan