Jakarta: PT Media Property Indonesia (MPI) ingin rapat umum pemegang saham (RUPS) terkait Gedung Indonesia 1 segera dilakukan. Dengan begitu, berbagai permasalahan yang menghambat pembangunan gedung di Jalan MH Thamrin, Jakarta, itu bisa diselesaikan.
"Inilah yang saya harap bisa segera dilaksanakan karena kemudian bisa kita lanjutkan (pembangunan) gedung ini," kata CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib dalam dalam Program Prime Time Berita Satu TV, Rabu, 11 Agustus 2021.
Dia menyampaikan banyak permasalahan yang harus diselesaikan dalam RUPS tersebut. Salah satunya keabsahan pemegang saham dan kepengurusan baru.
Permasalahan keabsahan pemegang saham dipertanyakan karena beredar kabar saham MPI dialihkan kepada pihak lain. Mirdal menyampaikan informasi itu diperoleh dari pihak lain, bukan dari PT China Sonangol Media Investment (CSMI) sebagai perwakilan China Sonangol Real Estate (CSRE).
Baca: Jadi Simbol Kekuatan Ekonomi, Sengketa Gedung Indonesia 1 Diharapkan Segera Selesai
CSRE merupakan mitra kerja pembangunan Gedung Indonesia 1. Perusahaan luar negeri tersebut memiliki perwakilan di Singapura dan Hong Kong.
Mirdal menyampaikan selayaknya pengalihan saham itu dibicarakan dengan pemegang saham umum lainnya. MPI termasuk salah satunya sebagai perusahaan lokal yang terlibat dalam pembangunan itu.
"Selayaknya akuisisi saham atau apa pun selayaknya diberitahu atau dikomunikasikan dengan kami. Ini yang betul-betul kalau itu benar (terjadi) kita sayangkan," ungkap dia.
Sementara itu, permasalahan kepengurusan terjadi akibat restrukturisasi di CSRE. Dampaknya, banyak komitmen dan kesepakatan dilanggar atau tak dipenuhi.
Mirdal berharap berbagai permasalahan tersebut dibicarakan dalam RUPS. Dengan begitu, realisasi pembangunan Gedung Indonesia 1 yang sudah 70 persen itu bisa dilanjutkan.
Dia menyampaikan Gedung Indonesia 1 ini memiliki efek positif yang cukup besar. Salah satunya, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan menjadi ikon investasi bagi Indonesia.
"Banyak sekali efek domino yang bisa dihasilkan," ujar dia.
Jakarta: PT Media Property Indonesia (MPI) ingin rapat umum pemegang saham (RUPS) terkait
Gedung Indonesia 1 segera dilakukan. Dengan begitu, berbagai permasalahan yang menghambat pembangunan gedung di Jalan MH Thamrin, Jakarta, itu bisa diselesaikan.
"Inilah yang saya harap bisa segera dilaksanakan karena kemudian bisa kita lanjutkan (pembangunan) gedung ini," kata CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib dalam dalam Program Prime Time
Berita Satu TV, Rabu, 11 Agustus 2021.
Dia menyampaikan banyak permasalahan yang harus diselesaikan dalam RUPS tersebut. Salah satunya keabsahan pemegang saham dan kepengurusan baru.
Permasalahan keabsahan pemegang saham dipertanyakan karena beredar kabar saham MPI dialihkan kepada pihak lain. Mirdal menyampaikan informasi itu diperoleh dari pihak lain, bukan dari PT China Sonangol Media Investment (CSMI) sebagai perwakilan China Sonangol Real Estate (CSRE).
Baca:
Jadi Simbol Kekuatan Ekonomi, Sengketa Gedung Indonesia 1 Diharapkan Segera Selesai
CSRE merupakan mitra kerja pembangunan Gedung Indonesia 1. Perusahaan luar negeri tersebut memiliki perwakilan di Singapura dan Hong Kong.
Mirdal menyampaikan selayaknya pengalihan saham itu dibicarakan dengan pemegang saham umum lainnya. MPI termasuk salah satunya sebagai perusahaan lokal yang terlibat dalam pembangunan itu.
"Selayaknya akuisisi saham atau apa pun selayaknya diberitahu atau dikomunikasikan dengan kami. Ini yang betul-betul kalau itu benar (terjadi) kita sayangkan," ungkap dia.
Sementara itu, permasalahan kepengurusan terjadi akibat restrukturisasi di CSRE. Dampaknya, banyak komitmen dan kesepakatan dilanggar atau tak dipenuhi.
Mirdal berharap berbagai
permasalahan tersebut dibicarakan dalam RUPS. Dengan begitu, realisasi pembangunan Gedung Indonesia 1 yang sudah 70 persen itu bisa dilanjutkan.
Dia menyampaikan Gedung Indonesia 1 ini memiliki efek positif yang cukup besar. Salah satunya, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan menjadi ikon investasi bagi Indonesia.
"Banyak sekali efek domino yang bisa dihasilkan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)