Jakarta: Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku kebanjiran laporan dugaan pelanggaran etik pegawai Lembaga Antirasuah. Puluhan laporan dugaan pelanggaran etik masuk ke telinga Dewas KPK per Juni 2021.
"Untuk 2021 sampai dengan Juni ini sudah berjumlah 37," kata anggota Dewas KPK Albertina Ho melalui telekonferensi, Kamis, 24 Juni 2021.
Albertina mengatakan sepanjang 2020 pihaknya hanya mendapatkan 30 laporan dugaan etik pegawai KPK. Laporan pada setengah tahun ini sudah melewati jumlah keseluruhan aduan yang masuk pada 2020.
Albertina mengaku miris dengan peningkatan laporan dugaan etik itu. KPK diminta bercermin.
"Ini juga mungkin ada warning juga untuk kita sesama insan komisi, kenapa ini jadi pengaduan etiknya sangat meningkat di 2021," ujar Albertina.
Baca: Dewas KPK Periksa Sejumlah Saksi Terkait Dugaan Pelanggaran Etik Lili Pintauli
Albertina menduga laporan etik itu meningkat karena pandemi covid-19 yang terus melanda Indonesia. Sistem kerja Lembaga Antikorupsi berubah sehingga banyak masyarakat yang mengeluh dengan sistem kerja pegawai KPK.
Namun, beberapa faktor lain juga disebut ikut membuat laporan masyarakat terkait dugaan etik pegawai KPK meningkat. Dewas KPK tengah mendalami hal itu.
"Apakah karena pembinaan atau internalisasi kode etik itu kurang atau bagaimana kok jadi peningkatan secara tajam. Atau bisa jadi juga masyarakat betul-betul sekarang menggunakan saluran-saluran yang disediakan oleh Dewas," kata Albertina.
Jakarta:
Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku kebanjiran laporan dugaan pelanggaran etik pegawai Lembaga Antirasuah. Puluhan laporan dugaan pelanggaran etik masuk ke telinga Dewas KPK per Juni 2021.
"Untuk 2021 sampai dengan Juni ini sudah berjumlah 37," kata anggota Dewas KPK Albertina Ho melalui telekonferensi, Kamis, 24 Juni 2021.
Albertina mengatakan sepanjang 2020 pihaknya hanya mendapatkan 30 laporan dugaan etik pegawai
KPK. Laporan pada setengah tahun ini sudah melewati jumlah keseluruhan aduan yang masuk pada 2020.
Albertina mengaku miris dengan peningkatan laporan dugaan etik itu. KPK diminta bercermin.
"Ini juga mungkin ada
warning juga untuk kita sesama insan komisi, kenapa ini jadi pengaduan etiknya sangat meningkat di 2021," ujar Albertina.
Baca:
Dewas KPK Periksa Sejumlah Saksi Terkait Dugaan Pelanggaran Etik Lili Pintauli
Albertina menduga laporan etik itu meningkat karena
pandemi covid-19 yang terus melanda Indonesia. Sistem kerja Lembaga Antikorupsi berubah sehingga banyak masyarakat yang mengeluh dengan sistem kerja pegawai KPK.
Namun, beberapa faktor lain juga disebut ikut membuat laporan masyarakat terkait dugaan etik pegawai KPK meningkat. Dewas KPK tengah mendalami hal itu.
"Apakah karena pembinaan atau internalisasi kode etik itu kurang atau bagaimana kok jadi peningkatan secara tajam. Atau bisa jadi juga masyarakat betul-betul sekarang menggunakan saluran-saluran yang disediakan oleh Dewas," kata Albertina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)