Jakarta: Anggota Komisi III DPR Arsul Sani berharap panitia seleksi (pansel) memilih calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terbaik. Capim KPK diharapkan tak punya rekam jejak bermasalah.
"Seperti pernah dapat sanksi dari institusinya terkait dengan pelanggaran etik atau moral," kata Arsul di Jakarta, Senin, 2 September 2019.
Arsul menuturkan capim KPK harus bebas dari pengaduan masyarakat tentang perilaku menyimpang atau amoral. Capim KPK harus memiliki kepribadian positif.
"Apakah yang bersangkutan demam panggung atau tidak, yakni sering bicara di media untuk hal-hal yang tidak pas bagi seorang penegak hukum," ujarnya.
Politikus PPP itu menambahkan capim KPK harus memiliki pengetahuan hukum positif bidang pidana materiil dan formil. Utamanya, terkait pemberantasan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Juga tentang konsepnya terkait pencegahan korupsi dan rekam jejaknya di bidang pemberantasan korupsi dalam dunia asal masing-masing," ucap Arsul.
Capim KPK juga harus mengerti soal kepemimpinan. Arsul mengungkapkan komisi III akan memilih komisioner yang bisa memimpin KPK dan seluruh sumber daya manusia.
"Mereka harus merupakan orang-orang yang secara kolegial menjadi chief in command," ungkap dia.
Sebanyak 20 capim KPK lolos proses wawancara, uji publik, dan tes kesehatan. Hari ini, pansel memilih 10 nama capim KPK dan menyerahkannya kepada Presiden Joko Widodo.
Mekanismenya, 10 nama tersebut akan diserahkan Presiden ke DPR. Lalu, para capim akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III. DPR akan memilih lima dari 10 nama tersebut.
Berikut 20 nama capim yang lolos tes wawancara, uji publik, dan kesehatan:
1. Alexander Marwata (Komisioner KPK)
2. Antam Novambar (Anggota Polri)
3. Bambang Sri Herwanto (Anggota Polri)
4. Cahyo RE Wibowo (Karyawan BUMN)
5. Firli Bahuri (Anggota Polri)
6. I Nyoman Wara (Auditor BPK)
7. Jimmy Muhamad Rifai Gani (Penasihat Menteri Desa)
8. Johanis Tanak (Jaksa)
9. Lili Pintauli Siregar (Advokat)
10. Luthfi Jayadi Kurniawan (Dosen)
11. Jasman Pandjaitan (Pensiunan Jaksa)
12. Nawawi Pomolango (Hakim)
13. Neneng Euis Fatimah (Dosen)
14. Nurul Ghufron (Dosen)
15. Roby Arya (PNS Seskab)
16- Sigit Danang Joyo (PNS Kemenkeu)
17. Sri Handayani (Anggota Polri)
18. Sugeng Purnomo (Jaksa)
19. Sujanarko (Pegawai KPK)
20. Supardi (Jaksa)
Jakarta: Anggota Komisi III DPR Arsul Sani berharap panitia seleksi (pansel) memilih calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terbaik. Capim KPK diharapkan tak punya
rekam jejak bermasalah.
"Seperti pernah dapat sanksi dari institusinya terkait dengan pelanggaran etik atau moral," kata Arsul di Jakarta, Senin, 2 September 2019.
Arsul menuturkan capim KPK harus bebas dari pengaduan masyarakat tentang perilaku menyimpang atau amoral. Capim KPK harus memiliki kepribadian positif.
"Apakah yang bersangkutan demam panggung atau tidak, yakni sering bicara di media untuk hal-hal yang tidak pas bagi seorang penegak hukum," ujarnya.
Politikus PPP itu menambahkan capim KPK harus memiliki pengetahuan hukum positif bidang pidana materiil dan formil. Utamanya, terkait pemberantasan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Juga tentang konsepnya terkait pencegahan korupsi dan rekam jejaknya di bidang pemberantasan korupsi dalam dunia asal masing-masing," ucap Arsul.
Capim KPK juga harus mengerti soal kepemimpinan. Arsul mengungkapkan komisi III akan memilih komisioner yang bisa memimpin KPK dan seluruh sumber daya manusia.
"Mereka harus merupakan orang-orang yang secara kolegial menjadi
chief in command," ungkap dia.
Sebanyak 20 capim KPK lolos proses wawancara, uji publik, dan tes kesehatan. Hari ini, pansel memilih 10 nama capim KPK dan menyerahkannya kepada
Presiden Joko Widodo.
Mekanismenya, 10 nama tersebut akan diserahkan Presiden ke DPR. Lalu, para capim akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III. DPR akan memilih lima dari 10 nama tersebut.
Berikut 20 nama capim yang lolos tes wawancara, uji publik, dan kesehatan:
1. Alexander Marwata (Komisioner KPK)
2. Antam Novambar (Anggota Polri)
3. Bambang Sri Herwanto (Anggota Polri)
4. Cahyo RE Wibowo (Karyawan BUMN)
5. Firli Bahuri (Anggota Polri)
6. I Nyoman Wara (Auditor BPK)
7. Jimmy Muhamad Rifai Gani (Penasihat Menteri Desa)
8. Johanis Tanak (Jaksa)
9. Lili Pintauli Siregar (Advokat)
10. Luthfi Jayadi Kurniawan (Dosen)
11. Jasman Pandjaitan (Pensiunan Jaksa)
12. Nawawi Pomolango (Hakim)
13. Neneng Euis Fatimah (Dosen)
14. Nurul Ghufron (Dosen)
15. Roby Arya (PNS Seskab)
16- Sigit Danang Joyo (PNS Kemenkeu)
17. Sri Handayani (Anggota Polri)
18. Sugeng Purnomo (Jaksa)
19. Sujanarko (Pegawai KPK)
20. Supardi (Jaksa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
