Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto (bertopi)/Medcom.id/Ilham Wibowo
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto (bertopi)/Medcom.id/Ilham Wibowo

Polri Tunggu Hasil Audit Internal Facebook

Ilham wibowo • 22 April 2018 12:29
Jakarta: Mabes Polri memberikan kesempatan Facebook mengaudit internal jejaring sosialnya. Hasil laporan Facebook itu bakal digali untuk melanjutkan penyelidikan kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook Indonesia oleh Cambridge Analytica.
 
"Kita masih menunggu (kelanjutan penyelidikan) karena Facebook masih mengaudit," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 22 April 2018.
 
Kebocoran data pengguna Facebook diketahui lantaran hubungan kerja sama dengan pengembang aplikasi pihak ketiga. Polri bakal memastikan informasi penyalahgunaan data pengguna Facebook yang diduga meluas ke firma analisis selain Cambridge Analytica, yakni CubeYou dan AggregateIQ.

"Nah ini akan minta penjelasan dari Facebook sampai sejauh mana data-data dari Indonesia, ada berapa banyak, dan penyalahgunaan seperti apa, Facebook masih minta waktu lagi," ungkap Setyo.
 
Baca: Ketua DPR tak Sepakat Pemblokiran Facebook
 
Setyo tak gamblang menyebut kepastian waktu audit internal Facebook. Terpenting, Facebook berkomitmen menyampaikan proses di internaln mereka. Pihak Facebook pun menyanggupi kembali diinterogtasi.
 
"Karena teknis, saya enggak bisa memastikan, karena ini teknis informatika yang tidak semua orang memahami, maka kita tunggu nanti ahli yang mengetahui," tutur Setyo.
 
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto menyebut penyidik telah memeriksa perwakilan Facebook Indonesia, Rabu, 18 April 2018.
 
"Tentunya kita ingin tahu ada peristiwa apa. Jadi, kegiatan kita masih penyelidikan," kata Ari di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 19 April 2018.
 
Baca: Kemenkominfo Kembali Surati Facebook
 
Belum ada pihak mana pun yang keberatan terkait kebocoran data tersebut dan melakukan pengaduan. Namun, kata Ari, yang perlu diperhatikan ialah dugaan adanya kerugian dalam peristiwa tersebut.
 
Polri tetap perlu menginvestigasi.  "(Kami) ingin tahu apa yang dikerjakan dengan Facebook ini sebenarnya. Aplikasi-aplikasi yang dibuat sehingga orang tertarik, kemudian membuka identitas dirinya ke publik. Berarti siapa saja yang bersangkutan sudah siap mem-publish pribadinya," beber dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan