Jakarta: Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Dewan Pengawas (Dewas) diminta tetap bekerja secara profesional. Pansel harus selektif dan jangan terpengaruh pada kepentingan politik.
“Harus menjadi perhatian bagi pansel agar lebih selektif, jangan sampai orang-orang yang punya interest politik menduduki jabatan pimpinan KPK,” kata peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM), Zaenur Rohman dalam tayangan Metro TV, Jumat, 2 Agustus 2024.
Dia menegaskan KPK merupakan lembaga yang independen. Jangan sampai ada kepentingan politik yang terlibat dalam proses pemilihan capim KPK, agar kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi pada era sebelumnya tidak terulang.
Dia juga mengingatkan pansel untuk lebih berhati-hati dalam menyeleksi calon pimpinan KPK dan Dewas yang berasal dari institusi kepolisian dan kejaksaan. Orang-orang tersebut memiliki potensi dipengaruhi instansinya.
“KPK itu adalah lembaga independen terbebas dari kekuasaan manapun, sehingga pimpinannya harus independen, tidak boleh ada calon titipan dari kepentingan politik, maupun dari sesama kolega penegak hukum,” ucap Zaenur.
Seleksi capim KPK telah memasuki tahapan tes tertulis. Dari 236 peserta yang lolos ke tahap tes tertulis, hanya 229 orang yang hadir. Sebanyak tujuh orang yang tidak hadir dinyatakan tidak lolos tahap seleksi tertulis.
Jakarta:
Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Dewan Pengawas (Dewas) diminta tetap bekerja secara profesional. Pansel harus selektif dan jangan terpengaruh pada kepentingan politik.
“Harus menjadi perhatian bagi pansel agar lebih selektif, jangan sampai orang-orang yang punya
interest politik menduduki jabatan pimpinan
KPK,” kata peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM), Zaenur Rohman dalam tayangan Metro TV, Jumat, 2 Agustus 2024.
Dia menegaskan KPK merupakan lembaga yang independen. Jangan sampai ada kepentingan politik yang terlibat dalam proses pemilihan
capim KPK, agar kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi pada era sebelumnya tidak terulang.
Dia juga mengingatkan pansel untuk lebih berhati-hati dalam menyeleksi calon pimpinan KPK dan Dewas yang berasal dari institusi kepolisian dan kejaksaan. Orang-orang tersebut memiliki potensi dipengaruhi instansinya.
“KPK itu adalah lembaga independen terbebas dari kekuasaan manapun, sehingga pimpinannya harus independen, tidak boleh ada calon titipan dari kepentingan politik, maupun dari sesama kolega penegak hukum,” ucap Zaenur.
Seleksi capim KPK telah memasuki tahapan tes tertulis. Dari 236 peserta yang lolos ke tahap tes tertulis, hanya 229 orang yang hadir. Sebanyak tujuh orang yang tidak hadir dinyatakan tidak lolos tahap seleksi tertulis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)