Jakarta: Kuasa hukum eks Menteri Sosial Juliari Batubara, Maqdir Ismail, menilai reaksi masyarakat terkait kasus korupsi bansos keterlaluan. Dia menyebut Juliari Batubara dan keluarga mengalami tekanan luar biasa.
"Saya terus terang menyesalkan sikap yang keterlaluan. Ini seperti yang kami sampaikan dalam pembelaan memang apa yang dialami Pak Juliari ini seperti badai kebencian itu memang terjadi sejak awal," kata Maqdir dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id bertajuk 'Ironi Pleidoi Juliari', Minggu, 15 Agustus 2021.
Baca: ICW: Wajar Pliedoi Juliari Memancing Amarah Publik
Pembelaan Juliari atas kasus korupsi bansos mendapat reaksi keras di media sosial. Maqdir menyebut permintaan maaf Juliari kepada Presiden Joko Widodo dalam pleidoinya sekaligus permintaan maaf kepada masyarakat. Maqdir menyebut masyarakat berkomentar berlebihan.
"Dengan meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo, sebenarnya dia (Juliari) juga meminta maaf kepada seluruh rakyat," kata Maqdir.
Dia menilai banyak orang memberikan komentar tanpa mengetahui substansi perkara. Menurutnya, hal itu tak bagus bagus bagi pendidikan politik dan penegakan hukum. Dia juga menuding banyak pemberitaan yang tak akurat dan kerap merugikan Juliari serta keluarga.
"Yang menjadi problem media sosial ini kan orang-orang yang berselimut. Bagaimana kita mau berdemokrasi sementara orang memaki-maki tapi menutupi wajahnya. Kan enggak boleh begitu. Begitu banyak orang memberikan komentar tanpa mereka tahu substansi," kata dia.
Jakarta: Kuasa hukum eks Menteri Sosial
Juliari Batubara, Maqdir Ismail, menilai reaksi masyarakat terkait kasus korupsi bansos keterlaluan. Dia menyebut Juliari Batubara dan keluarga mengalami tekanan luar biasa.
"Saya terus terang menyesalkan sikap yang keterlaluan. Ini seperti yang kami sampaikan dalam pembelaan memang apa yang dialami Pak Juliari ini seperti badai kebencian itu memang terjadi sejak awal," kata Maqdir dalam diskusi
Crosscheck by Medcom.id bertajuk 'Ironi Pleidoi Juliari', Minggu, 15 Agustus 2021.
Baca:
ICW: Wajar Pliedoi Juliari Memancing Amarah Publik
Pembelaan Juliari atas kasus
korupsi bansos mendapat reaksi keras di media sosial. Maqdir menyebut permintaan maaf Juliari kepada Presiden Joko Widodo dalam pleidoinya sekaligus permintaan maaf kepada masyarakat. Maqdir menyebut masyarakat berkomentar berlebihan.
"Dengan meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo, sebenarnya dia (Juliari) juga meminta maaf kepada seluruh rakyat," kata Maqdir.
Dia menilai banyak orang memberikan komentar tanpa mengetahui substansi perkara. Menurutnya, hal itu tak bagus bagus bagi pendidikan politik dan penegakan hukum. Dia juga menuding banyak pemberitaan yang tak akurat dan kerap merugikan Juliari serta keluarga.
"Yang menjadi problem media sosial ini kan orang-orang yang berselimut. Bagaimana kita mau berdemokrasi sementara orang memaki-maki tapi menutupi wajahnya. Kan enggak boleh begitu. Begitu banyak orang memberikan komentar tanpa mereka tahu substansi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)