Penyelundupan Mobil Mewah Naik 11 Kali Lipat di 2019

Jakarta: Penyelundupan mobil dan motor mewah meningkat di 2019. Penyelundupan paling besar terjadi di mobil mewah.  "Tahun 2018 ada lima kasus penyelundupan mobil, di Tahun 2019 jadi 57 kasus penyelundupan mobil, sedangkan motor di Tahun 2018 delapan kasus, 2019 meningkat jadi 10 kasus," kata Kepala Humas Bea Cukai Deni Surjantoro kepada Medcom.id, Kamis, 19 Desember 2019. Deni mengungkapkan, akhir tahun ini pihaknya membongkar tujuh kasus penyelundupan mobil dan motor mewah. Kendaraan dengan kapasitas mesin besar.  "Semuanya yang ditemukan di atas 3.000 CC untuk mobil dan motor di atas 1.000 CC," beber Deni. Dia menyebut penyelundupan dilakukan dengan modus berbeda-beda. Beberapa kendaraan mewah itu kerap dibawa berbarengan.  "Kalau dari data, kebanyakan dikirim dari Singapura sama Jepang, kebanyakan dari Singapura tahun ini," tutur Deni. Sebanyak 19 unit mobil mewah dan 35 unit motor mewah termasuk rangka dan mesin motor diselundupkan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mencurigai inward manifest yang tidak sesuai.   Petugas menemukan anomali antara netto weight barang dan jenis barang yang diberitahukan. lmportasi kendaraan tersebut dalam dokumen dicatat sebagai batu bata, suku cadang mobil, aksesori, dan perkakas.   Petugas lantas melakukan hi-co scan kontainer dan mendapati citra yang menunjukkan barang yang diimpor berupa kendaraan roda empat. Selanjutnya petugas memeriksa fisik menyeluruh dan menemukan puluhan kendaraan mewah.