Jakarta: Pelaku Bom Bali I Ali Imron meminta sosialisasi terkait penanggulangan terorisme digencarkan. Sehingga, Indonesia bisa aman dari ancaman tindak kejahatan tersebut.
"Masalah sosialisasi terhadap terorisme itu ditingkatkan lagi, khususnya ke Indonesia," kata Ali Imron dalam webinar 'Peringatan 20 Tahun Bom Bali', Sabtu, 15 Oktober 2022.
Menurut dia, poin yang harus ditekankan dalam kegiatan sosialisasi yakni mengenai latar belakang teroris. Ia menilai masyarakat masih awam mengenai hal tersebut.
"Masyarakat umum masih blank, ketika masyarakat umum belum tahu tentang teroris yang sebenarnya, ini yang nanti penaggulangannya kurang maksimal," ucap Ali Imron.
Ali Imron juga meminta supaya pemuka agama tak menarasikan bahwa teroris tak mengerti Islam. Menurut dia, hal itu akan membuat teroris jengkel.
"Al-Qaeda seperti kami atau ISIS semua itu dengan dasar jihad. Karena dengan dasar jihad ini lah harus kita lawan dengan jihad juga, dengan aqidah islamiyah," kata dia.
Menurut Ali, jangan sampai ada komentar merespons supaya aksi terorisme tidak terjadi lagi. Dia mengatakan respons paling tepat yakni mengungkap pelaku yang tak memahami ajaran Islam.
"Ketika dikomentari seperti itu makin jengkel teroris," ujar Ali Imron.
Di sisi lain, dia mengapresiasi mengenai fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa terorisme haram hukumnya. Selain itu, Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI dinilai punya peran penting untuk menanggulangi terorisme.
"Kemudian apa yang dilakukan oleh MUI dengan fatwa itu bagus sekali. Tetapi saya minta harus tetap istiqamah," ucap Ali Imron.
Ali Imron divonis hukuman seumur hidup oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Denpasar karena terlibat dalam Bom Bali I. Hukuman tersebut lebih berat dari tuntutan jaksa yang menuntutnya 20 tahun penjara.
Dia juga terhindar dari hukuman mati. Sebab, dia menyesal mengakui kesalahannya dan menjadi justice collaborator.
Jakarta: Pelaku Bom Bali I Ali Imron meminta sosialisasi terkait penanggulangan
terorisme digencarkan. Sehingga, Indonesia bisa aman dari ancaman tindak kejahatan tersebut.
"Masalah sosialisasi terhadap terorisme itu ditingkatkan lagi, khususnya ke Indonesia," kata Ali Imron dalam webinar 'Peringatan 20 Tahun
Bom Bali', Sabtu, 15 Oktober 2022.
Menurut dia, poin yang harus ditekankan dalam kegiatan sosialisasi yakni mengenai latar belakang teroris. Ia menilai masyarakat masih awam mengenai hal tersebut.
"Masyarakat umum masih
blank, ketika masyarakat umum belum tahu tentang teroris yang sebenarnya, ini yang nanti penaggulangannya kurang maksimal," ucap Ali Imron.
Ali Imron juga meminta supaya pemuka agama tak menarasikan bahwa teroris tak mengerti Islam. Menurut dia, hal itu akan membuat teroris jengkel.
"Al-Qaeda seperti kami atau ISIS semua itu dengan dasar
jihad. Karena dengan dasar jihad ini lah harus kita lawan dengan jihad juga, dengan aqidah islamiyah," kata dia.
Menurut Ali, jangan sampai ada komentar merespons supaya aksi terorisme tidak terjadi lagi. Dia mengatakan respons paling tepat yakni mengungkap pelaku yang tak memahami ajaran Islam.
"Ketika dikomentari seperti itu makin jengkel teroris," ujar Ali Imron.
Di sisi lain, dia mengapresiasi mengenai fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa terorisme haram hukumnya. Selain itu, Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI dinilai punya peran penting untuk menanggulangi terorisme.
"Kemudian apa yang dilakukan oleh MUI dengan fatwa itu bagus sekali. Tetapi saya minta harus tetap istiqamah," ucap Ali Imron.
Ali Imron divonis hukuman seumur hidup oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Denpasar karena terlibat dalam Bom Bali I. Hukuman tersebut lebih berat dari tuntutan jaksa yang menuntutnya 20 tahun penjara.
Dia juga terhindar dari hukuman mati. Sebab, dia menyesal mengakui kesalahannya dan menjadi
justice collaborator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)