Jakarta: Tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga kepolisian masih ada di bawah TNI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu tergambar dalam catatan akhir tahun kepolisian 2017 yang dibeberkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Tito membeberkan sejumlah hasil lembaga survei, terkait tingkat kepercayaan publik terhadap instusi negara, termasuk Polri. Lembaga survei Populi Center misalnya. Tito menyebut, pada Agustus 2017 lembaga survei itu menempatkan Polri di posisi keempat.
"Di posisi nomor empat setelah Presiden, KPK, TNI, dan Polri sebagai lembaga negara yang bisa dipercaya," kata Tito di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jumat 29 Desember 2017.
Kemudian, hasil survei Lembaga penelitian dan pengembangan Kompas. Pada Oktober 2017, kata Tito, Litbang Kompas menempatkan Polri di urutan ketiga. "Citra Polri urutan nomor tiga terbaik setelah TNI dan KPK," ucapnya.
Baca: Kepercayaan Publik Kepada Polri Sudah Hilang
Kemudian, Tito juga membeberkan hasil penelitian lembaga survei Poltracking. Pada November 2017, kata Tito, Poltracking menempatkan TNI di urutan pertama dengan angka 76 persen, lalu Presiden 75 persen, KPK 68 persen, Komisi Pemilihan Umum (KPU) 63 persen, dan Polri 61 persen.
Kendati masih di bawah TNI, KPK dan Presiden, namun Tito menyebut Polri terus mengalami tren kenaikan tingkat kepercayaa publik. Ia menjabarkan, pada awal 2016, sejumlah lembaga survei menempatkan Polri pada urutan tiga terbawah.
"Polri merupakan lembaga yang termasuk tiga yang tidak dipercaya publik pada awal 2016," kata Tito.
Baca: Badrodin Akui Kepercayaan Masyarakat terhadap Polri Menurun
Tren citra positif Polri mengalami peningkatan sepanjang 2017. Hasil survei kompas misalnya, kata Tito, pada awal Juni 2016 Polri mendapat angka 63 persen, lalu di akhir 2016 meningkat jadi 71,77 persen. Survei terakhir, kata Tito, 73 persen masyarakat Indonesia menganggap Polri bisa dipercaya.
"Artinya terjadi peningkatan dan perubahan tingkat kepercayaan publik di awal 2016 masuk tiga paling tidak dipercaya publik, alhamdulillah sekarang masuk rangking 3,4, dan 5," ujarnya.
Jakarta: Tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga kepolisian masih ada di bawah TNI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu tergambar dalam catatan akhir tahun kepolisian 2017 yang dibeberkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Tito membeberkan sejumlah hasil lembaga survei, terkait tingkat kepercayaan publik terhadap instusi negara, termasuk Polri. Lembaga survei Populi Center misalnya. Tito menyebut, pada Agustus 2017 lembaga survei itu menempatkan Polri di posisi keempat.
"Di posisi nomor empat setelah Presiden, KPK, TNI, dan Polri sebagai lembaga negara yang bisa dipercaya," kata Tito di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jumat 29 Desember 2017.
Kemudian, hasil survei Lembaga penelitian dan pengembangan Kompas. Pada Oktober 2017, kata Tito, Litbang Kompas menempatkan Polri di urutan ketiga. "Citra Polri urutan nomor tiga terbaik setelah TNI dan KPK," ucapnya.
Baca: Kepercayaan Publik Kepada Polri Sudah Hilang
Kemudian, Tito juga membeberkan hasil penelitian lembaga survei Poltracking. Pada November 2017, kata Tito, Poltracking menempatkan TNI di urutan pertama dengan angka 76 persen, lalu Presiden 75 persen, KPK 68 persen, Komisi Pemilihan Umum (KPU) 63 persen, dan Polri 61 persen.
Kendati masih di bawah TNI, KPK dan Presiden, namun Tito menyebut Polri terus mengalami tren kenaikan tingkat kepercayaa publik. Ia menjabarkan, pada awal 2016, sejumlah lembaga survei menempatkan Polri pada urutan tiga terbawah.
"Polri merupakan lembaga yang termasuk tiga yang tidak dipercaya publik pada awal 2016," kata Tito.
Baca: Badrodin Akui Kepercayaan Masyarakat terhadap Polri Menurun
Tren citra positif Polri mengalami peningkatan sepanjang 2017. Hasil survei kompas misalnya, kata Tito, pada awal Juni 2016 Polri mendapat angka 63 persen, lalu di akhir 2016 meningkat jadi 71,77 persen. Survei terakhir, kata Tito, 73 persen masyarakat Indonesia menganggap Polri bisa dipercaya.
"Artinya terjadi peningkatan dan perubahan tingkat kepercayaan publik di awal 2016 masuk tiga paling tidak dipercaya publik, alhamdulillah sekarang masuk rangking 3,4, dan 5," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)