Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengetahui aliran dana panas dalam dugaan rasuah pengadaan tanah di Pulo Gebang, Jakarta Timur. Duit diyakini berasal dari pihak swasta dan dialirkan ke tersangka di kasus tersebut.
"Penyidik juga konfirmasi mengenai dugaan aliran uang dari pihak swasta yang diterima beberapa pihak dalam pembahasan anggaran dimaksud," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Selasa, 11 April 2023.
Ali enggan memerinci pihak pemberi dan penerima uang panas itu. KPK meyakini dana itu diberikan terkait dengan pembahasan anggaran. Informasi itu juga diulik ke Prasetyo.
"Didalami terkait proses pembahasan anggaran RAPBD DKI Jakarta tahun 2018 dan APBD DKI Jakarta 2019 khususnya soal penyertaan modal daerah kepada PD Sarana Jaya," ucap Ali.
Di sisi lain, Prasetyo menyebut perkara itu berkaitan dengan yang sebelumnya yakni rasuah tanah di Munjul. Menurutnya, lahan di Pulo Gebang diadakan untuk mempersiapkan proyek rumah down payment (DP) Rp0.
"Iya, sama persis," kata Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 10 April 2023.
Kasus dugaan korupsi ini sudah ada di tahap penyidikan. KPK belum dapat menyampaikan pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Termasuk, uraian dugaan tindak pidana.
Lembaga Antikorupsi menyampaikan keterangan lengkap melalui konferensi pers. Penyidik masih mendalami perkara itu melalui temuan alat bukti serta memanggil pihak yang terkait.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) menduga Ketua
DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengetahui aliran dana panas dalam dugaan rasuah pengadaan tanah di Pulo Gebang, Jakarta Timur. Duit diyakini berasal dari pihak swasta dan dialirkan ke tersangka di kasus tersebut.
"Penyidik juga konfirmasi mengenai dugaan aliran uang dari pihak swasta yang diterima beberapa pihak dalam pembahasan anggaran dimaksud," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Selasa, 11 April 2023.
Ali enggan memerinci pihak pemberi dan penerima uang panas itu. KPK meyakini dana itu diberikan terkait dengan
pembahasan anggaran. Informasi itu juga diulik ke Prasetyo.
"Didalami terkait proses pembahasan anggaran RAPBD DKI Jakarta tahun 2018 dan APBD DKI Jakarta 2019 khususnya soal penyertaan modal daerah kepada PD Sarana Jaya," ucap Ali.
Di sisi lain, Prasetyo menyebut perkara itu berkaitan dengan yang sebelumnya yakni rasuah tanah di Munjul. Menurutnya, lahan di Pulo Gebang diadakan untuk mempersiapkan proyek rumah
down payment (DP) Rp0.
"Iya, sama persis," kata Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 10 April 2023.
Kasus dugaan korupsi ini sudah ada di tahap penyidikan. KPK belum dapat menyampaikan pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Termasuk, uraian dugaan tindak pidana.
Lembaga Antikorupsi menyampaikan keterangan lengkap melalui konferensi pers. Penyidik masih mendalami perkara itu melalui temuan alat bukti serta memanggil pihak yang terkait.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)