Jakarta: Penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua teroris berinisial M alias AFB, 42 dan MM alias AAM, 44 di Luwu Timur, pada 24 dan 26 November 2021. Mereka berperan menyiapkan tempat pertemuan bagi kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) hingga menyembunyikan senjata api (senpi) di gorong-gorong.
"Jadi tersangka M ini menjadi bagian dari kelompok JI. Yang bersangkutan merupakan anggota toliyah wilayah Sulawesi, itu bertugas mempersiapkan tempat untuk pertemuan atau tempat penginapan tamu anggota kelompok yang berasal dari luar Sulawesi," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Desember 2021.
Rusdi mengatakan M juga bertugas menyimpan dan mengamankan senjata milik kelompok JI di wilayah Sulawesi. Densus 88 mencatat beberapa kegiatan tersangka M dalam jaringan teroris tersebut.
Menurut Rusdi, pada 2003 dan 2006 M pernah mengikuti kegiatan tadabur alam di Pulau Bulak Hulu di Teluk Bone menggunakan senjata api jenis M16. Kemudian, pada 2010 menerima satu pucuk senjata FNC dan senjata baby M16 dari teroris Reza dan Fitri, yang sudah ditangkap di Poso.
"Senjata api itu diberikan kepada Heri, ini telah tertangkap di Makassar. Yang mana pada 2011-2012 senpi tersebut digunakan angota JI untuk pelatihan toriq di Kolaka, Sulawesi Tenggara," kata Rusdi.
Baca: 2 Terduga Teroris di Luwu Timur Bertugas Mencari Lokasi Latihan Tembak
M juga menerima paket amunisi kaliber 5,56 mm dari teroris Toha yang sudah ditangkap di Poso dan diserahkan kepada teroris Siyono untuk digunakan kegiatan tadrib (pelatihan militer) di Kolaka pada 2010. Kemudian, M berperan mecari lahan yang digunakan untuk tadrib di Kolaka serta beberapa kali mengkuti pertemuan-pertemuan yang dilakukan kelomok JI.
Sementara itu, tersangka MM alias AAM juga merupakan anggota toliyah JI wilayah Sulawesi. MM menyiapkan tempat penginapan bagi anggota JI yang datang ke Sulawesi dan mengamankan serta menyimpan senjata api milik kelompok JI.
Densus 88 mencatat beberapa hal yang dilakukan tersangka MM. Pertama, pada 2003 MM melakukan uji coba senjata M16 di Teluk Bone bersama teroris Bahar alias Slamet, yang telah ditangkap di Jawa Timur.
Kemudian, pada 2004 melakukan survei di daerah Gunung Mulupulu, Gunung Patah, untuk digunakan pelatihan tadrib anggota JI. Pada 2004 juga MM menerima satu pucuk senjata jenis UZI buatan Upik Lawanga yang telah ditangkap di Lampung. Senjata itu dikirim oleh teroris Baharudin alias Slamet yang telah ditangkap di Jawa Timur.
"Kemudian, pada 2006 MM membuat tempat penyimpanan senjata dari gorong-gorong di bawah kebun miliknya di daerah Pasi-Pasi, Kabupaten Luwu Timur, yang mana saudara Heri (telah tertangkap) pernah menyimpan senjata di tempat tersebut," beber Rusdi.
Densus disebut terus melakukan pengembangan atas penangkapan kedua teroris itu. Pengembangan untuk menuntaskan kasus-kasus yang berhubungan dengan kelompok JI di Tanah Air.
Jakarta: Penyidik Detasemen Khusus
(Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua teroris berinisial M alias AFB, 42 dan MM alias AAM, 44 di Luwu Timur, pada 24 dan 26 November 2021. Mereka berperan menyiapkan tempat pertemuan bagi kelompok teroris jaringan
Jamaah Islamiyah (JI) hingga menyembunyikan senjata api (senpi) di gorong-gorong.
"Jadi tersangka M ini menjadi bagian dari kelompok JI. Yang bersangkutan merupakan anggota toliyah wilayah Sulawesi, itu bertugas mempersiapkan tempat untuk pertemuan atau tempat penginapan tamu anggota kelompok yang berasal dari luar Sulawesi," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Bareskrim
Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Desember 2021.
Rusdi mengatakan M juga bertugas menyimpan dan mengamankan senjata milik kelompok JI di wilayah Sulawesi. Densus 88 mencatat beberapa kegiatan tersangka M dalam jaringan teroris tersebut.
Menurut Rusdi, pada 2003 dan 2006 M pernah mengikuti kegiatan tadabur alam di Pulau Bulak Hulu di Teluk Bone menggunakan senjata api jenis M16. Kemudian, pada 2010 menerima satu pucuk senjata FNC dan senjata baby M16 dari
teroris Reza dan Fitri, yang sudah ditangkap di Poso.
"Senjata api itu diberikan kepada Heri, ini telah tertangkap di Makassar. Yang mana pada 2011-2012 senpi tersebut digunakan angota JI untuk pelatihan toriq di Kolaka, Sulawesi Tenggara," kata Rusdi.
Baca:
2 Terduga Teroris di Luwu Timur Bertugas Mencari Lokasi Latihan Tembak
M juga menerima paket amunisi kaliber 5,56 mm dari teroris Toha yang sudah ditangkap di Poso dan diserahkan kepada teroris Siyono untuk digunakan kegiatan tadrib (pelatihan militer) di Kolaka pada 2010. Kemudian, M berperan mecari lahan yang digunakan untuk tadrib di Kolaka serta beberapa kali mengkuti pertemuan-pertemuan yang dilakukan kelomok JI.
Sementara itu, tersangka MM alias AAM juga merupakan anggota toliyah JI wilayah Sulawesi. MM menyiapkan tempat penginapan bagi anggota JI yang datang ke Sulawesi dan mengamankan serta menyimpan senjata api milik kelompok JI.