Jakarta: Mantan Ketua Wadah Pegawai (WP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menjadi YouTuber usai dipecat Lembaga Antirasuah. Langkah itu menyusul Novel Baswedan yang terlebih dahulu menjadi YouTuber.
"Kita akan membahas mengenai korupsi mulai dari pencegahan hingga penindakan, mulai dari upaya pendidikan sampai operasi tangkap tangan (OTT)," ujar Yudi di Jakarta, Jumat, 22 Oktober 2021.
Baca: Dipecat KPK, Novel Baswedan Jadi YouTuber
Awalnya dia hanya ingin mengisi acara di kampus dan panggilan media saja. Namun, beberapa temannya menyarankan dirinya untuk menyebarkan materi antikorupsi menggunakan media yang lebih bebas.
YouTube dipilihnya untuk menyalurkan ekspresinya itu. Menurutnya, platform itu tempat paling baik untuk dirinya menyebarkan pemahaman antikorupsi.
"(Kontennya) bisa meluas ke mana pun seperti intelijen, kepemimpinan, hingga isu strategis lainnya misalnya hak asasi manusia (HAM), penegakkan hukum dan hankam," ujar Yudi.
Yudi berharap kontennya di YouTube bisa memberantas sikap koruptif di Indonesia. Dia juga akan berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk mengisi kontennya di YouTube.
"Selain monolog, saya mengundang orang yang kompeten di bidangnya untuk bisa memberikan penjelasan," tutur Yudi.
Jakarta: Mantan Ketua Wadah Pegawai (WP) Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) Yudi Purnomo Harahap menjadi YouTuber usai dipecat Lembaga Antirasuah. Langkah itu menyusul
Novel Baswedan yang terlebih dahulu menjadi
YouTuber.
"Kita akan membahas mengenai korupsi mulai dari pencegahan hingga penindakan, mulai dari upaya pendidikan sampai operasi tangkap tangan (OTT)," ujar Yudi di Jakarta, Jumat, 22 Oktober 2021.
Baca:
Dipecat KPK, Novel Baswedan Jadi YouTuber
Awalnya dia hanya ingin mengisi acara di kampus dan panggilan media saja. Namun, beberapa temannya menyarankan dirinya untuk menyebarkan materi antikorupsi menggunakan media yang lebih bebas.
YouTube dipilihnya untuk menyalurkan ekspresinya itu. Menurutnya,
platform itu tempat paling baik untuk dirinya menyebarkan pemahaman antikorupsi.
"(Kontennya) bisa meluas ke mana pun seperti intelijen, kepemimpinan, hingga isu strategis lainnya misalnya hak asasi manusia (HAM), penegakkan hukum dan hankam," ujar Yudi.
Yudi berharap kontennya di YouTube bisa memberantas sikap koruptif di Indonesia. Dia juga akan berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk mengisi kontennya di YouTube.
"Selain monolog, saya mengundang orang yang kompeten di bidangnya untuk bisa memberikan penjelasan," tutur Yudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)