Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate meminta salah satu pimpinan DPR RI mempertanggungjawabkan cuitannya terkait penyebaran berita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet. Karena, Ratna mengakui kabar penganiayaan itu hanya bualan.
"Salah satu pimpinan DPR RI bertanggung jawab terhadap pernyataannya. Makanya kita sampaikan supaya aparat mengambil tindakan terhadap yang seperti ini," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.
Baca: Ratna: Saya Pencipta Hoaks Terbaik
Johnny menegaskan penyebaran berita bohong tak boleh dibiarkan. Apalagi, penyebaran dilakukan salah satu pimpinan lembaga negara. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja ini menilai tindakan itu merusak demokrasi.
"Jangan dibiarkan ini jangan karena anggota DPR, pimpinan DPR, parpol membuat isu semaunya yang merusak demokrasi. Menebar hoaks dan tidak merasa bersalah," jelasnya.
Pimpinan DPR seharusnya memiliki tanggung jawab politik dan moral saat mengeluarkan pernyataan ke publik. Pimpinan DPR seharusnya menelaah terlebih dulu informasi yang diterima sebelum disebarkan.
"Tokoh-tokoh seperti ini harus menginstrokpeksi diri," pungkasnya.
Baca: Polisi Diminta Usut Tuntas Kebohongan Ratna Sarumpaet
Aktivis Ratna Sarumpaet mengaku berbohong mengenai kabar penganiayaan terhadap dirinya di Kota Bandung. Ia memastikan potret muka lebam yang sempat beredar di media sosial itu diakibatkan operasi plastik yang dijalaninya.
Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate meminta salah satu pimpinan DPR RI mempertanggungjawabkan cuitannya terkait penyebaran berita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet. Karena, Ratna mengakui kabar penganiayaan itu hanya bualan.
"Salah satu pimpinan DPR RI bertanggung jawab terhadap pernyataannya. Makanya kita sampaikan supaya aparat mengambil tindakan terhadap yang seperti ini," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018.
Baca: Ratna: Saya Pencipta Hoaks Terbaik
Johnny menegaskan penyebaran berita bohong tak boleh dibiarkan. Apalagi, penyebaran dilakukan salah satu pimpinan lembaga negara. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja ini menilai tindakan itu merusak demokrasi.
"Jangan dibiarkan ini jangan karena anggota DPR, pimpinan DPR, parpol membuat isu semaunya yang merusak demokrasi. Menebar hoaks dan tidak merasa bersalah," jelasnya.
Pimpinan DPR seharusnya memiliki tanggung jawab politik dan moral saat mengeluarkan pernyataan ke publik. Pimpinan DPR seharusnya menelaah terlebih dulu informasi yang diterima sebelum disebarkan.
"Tokoh-tokoh seperti ini harus menginstrokpeksi diri," pungkasnya.
Baca: Polisi Diminta Usut Tuntas Kebohongan Ratna Sarumpaet
Aktivis Ratna Sarumpaet mengaku berbohong mengenai kabar penganiayaan terhadap dirinya di Kota Bandung. Ia memastikan potret muka lebam yang sempat beredar di media sosial itu diakibatkan operasi plastik yang dijalaninya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)