Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tengah memeriksa sejumlah barang bukti terkait insiden baku tembak antara polisi dan laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek. Bareskrim Mabes Polri memastikan kooperatif memenuhi permintaan Komnas HAM.
"Kami kooperatif menghadiri permintaan atau mengikuti permintaan daripada Tim Komnas HAM baik berupa undangan untuk wawancara, termasuk juga untuk menunjukkan barang bukti, dan tentu tetap akan saya pastikan terlaksana ke depan," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 21 Desember 2020.
Komnas HAM juga telah memeriksa mobil yang berkaitan dengan insiden polisi-FPI di Mapolda Metro Jaya. Pemeriksaan menyentuh mobil milik anggota laskar FPI dan dua milik kepolisian.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengapresiasi kepolisian yang telah memberikan akses. Polisi juga telah menyampaikan keterangan detail terkait mobil yang menjadi saksi bisu peristiwa tersebut.
"Saya apresiasi hormat setinggi-tingginya atas keterbukaan kepolisian yang sudah memberikan akses seluasnya kepada tim Komnas untuk memeriksa ke dalam (mobil)," ujar Beka.
Beka mengatakan Komnas HAM belum bisa memaparkan keterangan yang diperoleh dari polisi. Keterangan akan ditampung untuk dianalisis mendalam. Termasuk, temuan darah dari anggota FPI di beberapa titik mobil.
"Memang ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti terkait dengan hasil uji balistiknya, seperti apa terus siapa saja yang menembak jadi harus membutuhkan pendalaman," kata Beka.
(Baca: Polri dan FPI Bakal Serahkan Bukti ke Komnas HAM)
Rekonstruksi mengungkap baku tembak antara laskar FPI dan polisi bermula dari gesekan di depan Hotel Novotel, Jalan Interchange, Karawang, Jawa Barat. Kendaraan polisi sempat dipepet mobil Toyota Avanza milik anggota FPI hingga ke pinggir jalan.
Toyota Avanza itu langsung kabur setelah memepet mobil petugas. Kemudian, mobil Chevrolet Spin berisi enam anggota FPI dari arah belakang berhenti di depan kendaraan polisi.
Empat anggota FPI keluar dari mobil. Mereka menenteng senjata tajam lalu memukul mobil polisi. Polisi lalu keluar dari mobil dan melepaskan tembakan peringatan.
Tembakan ini membuat empat anggota FPI kembali ke dalam mobil. Dua orang yang berada di dalam mobil Chevrolet Spin melepaskan tiga tembakan ke arah mobil polisi saat melaju ke Jembatan Badami menuju Gerbang Tol Karawang Barat arah Cikampek.
Baku tembak dan kejar-kejaran sempat terjadi di Jembatan Badami. Mobil Chevrolet Spin anggota FPI kemudian masuk Tol Jakarta-Cikampek menuju Rest Area KM 50.
Mobil milik anggota FPI itu diadang saat keluar Rest Area KM 50. Sebanyak empat polisi mengempung mobil Chevrolet Spin tersebut. Empat anggota FPI ditangkap.
Saat polisi memeriksa mobil, dua anggota FPI sudah tewas. Kedua anggota FPI itu diduga terluka saat insiden baku tembak di Jembatan Badami, Karawang, Jawa Barat.
Sebanyak empat anggota FPI yang ditangkap tidak diborgol saat dibawa mobil polisi. Tiga anggota FPI duduk di kursi paling belakang dan satu anggota duduk di sebelah polisi di bagian tengah mobil.
Saat mobil polisi melaju tak jauh dari Rest Area, tepatnya KM 51 Tol Jakarta-Cikampek, keempat anggota FPI itu mencoba merebut senjata api milik polisi. Aksi itu direspons dengan tembakan.
Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tengah memeriksa sejumlah barang bukti terkait insiden baku tembak antara polisi dan laskar Front Pembela Islam (
FPI) di Tol Jakarta-Cikampek. Bareskrim Mabes Polri memastikan kooperatif memenuhi permintaan
Komnas HAM.
"Kami kooperatif menghadiri permintaan atau mengikuti permintaan daripada Tim Komnas HAM baik berupa undangan untuk wawancara, termasuk juga untuk menunjukkan barang bukti, dan tentu tetap akan saya pastikan terlaksana ke depan," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 21 Desember 2020.
Komnas HAM juga telah memeriksa mobil yang berkaitan dengan insiden polisi-FPI di Mapolda Metro Jaya. Pemeriksaan menyentuh mobil milik anggota laskar FPI dan dua milik kepolisian.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengapresiasi kepolisian yang telah memberikan akses. Polisi juga telah menyampaikan keterangan detail terkait mobil yang menjadi saksi bisu peristiwa tersebut.
"Saya apresiasi hormat setinggi-tingginya atas keterbukaan kepolisian yang sudah memberikan akses seluasnya kepada tim Komnas untuk memeriksa ke dalam (mobil)," ujar Beka.
Beka mengatakan Komnas HAM belum bisa memaparkan keterangan yang diperoleh dari polisi. Keterangan akan ditampung untuk dianalisis mendalam. Termasuk, temuan darah dari anggota FPI di beberapa titik mobil.
"Memang ada beberapa hal yang harus ditindaklanjuti terkait dengan hasil uji balistiknya, seperti apa terus siapa saja yang menembak jadi harus membutuhkan pendalaman," kata Beka.
(Baca:
Polri dan FPI Bakal Serahkan Bukti ke Komnas HAM)
Rekonstruksi mengungkap baku tembak antara laskar FPI dan polisi bermula dari gesekan di depan Hotel Novotel, Jalan Interchange, Karawang, Jawa Barat. Kendaraan polisi sempat dipepet mobil Toyota Avanza milik anggota FPI hingga ke pinggir jalan.
Toyota Avanza itu langsung kabur setelah memepet mobil petugas. Kemudian, mobil Chevrolet Spin berisi enam anggota FPI dari arah belakang berhenti di depan kendaraan polisi.
Empat anggota FPI keluar dari mobil. Mereka menenteng senjata tajam lalu memukul mobil polisi. Polisi lalu keluar dari mobil dan melepaskan tembakan peringatan.
Tembakan ini membuat empat anggota FPI kembali ke dalam mobil. Dua orang yang berada di dalam mobil Chevrolet Spin melepaskan tiga tembakan ke arah mobil polisi saat melaju ke Jembatan Badami menuju Gerbang Tol Karawang Barat arah Cikampek.
Baku tembak dan kejar-kejaran sempat terjadi di Jembatan Badami. Mobil Chevrolet Spin anggota FPI kemudian masuk Tol Jakarta-Cikampek menuju Rest Area KM 50.
Mobil milik anggota FPI itu diadang saat keluar Rest Area KM 50. Sebanyak empat polisi mengempung mobil Chevrolet Spin tersebut. Empat anggota FPI ditangkap.
Saat polisi memeriksa mobil, dua anggota FPI sudah tewas. Kedua anggota FPI itu diduga terluka saat insiden baku tembak di Jembatan Badami, Karawang, Jawa Barat.
Sebanyak empat anggota FPI yang ditangkap tidak diborgol saat dibawa mobil polisi. Tiga anggota FPI duduk di kursi paling belakang dan satu anggota duduk di sebelah polisi di bagian tengah mobil.
Saat mobil polisi melaju tak jauh dari Rest Area, tepatnya KM 51 Tol Jakarta-Cikampek, keempat anggota FPI itu mencoba merebut senjata api milik polisi. Aksi itu direspons dengan tembakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)