Terdakwa kasus suap Aditya Moha/ANT/Akbar Nugroho Gumay
Terdakwa kasus suap Aditya Moha/ANT/Akbar Nugroho Gumay

Firasat Buruk Aditya Moha Sebelum Ditangkap KPK

Damar Iradat • 25 April 2018 19:57
akarta: Politikus Partai Golkar Aditya Anugrah Moha mengaku berfirasat buruk sebelum ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ada banyak tanda agar dia tak jadi menemui mantan Ketua Pengadilan Tinggi Manado, Sudiwardono.
 
Aditya dan Sudiwardono berjanji bertemu di Hotel Alila, Jakarta Pusat, untuk menyerahkan uang SG$40.
 
"Sebelum saya ke hotel, ada banyak tanda yang menuntun saya supaya tidak pergi ke sana," ujar Aditya saat bersaksi untuk terdakwa Sudiwardono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 25 April 2018.

Adaitya sempat menghadiri seminar di kawasan SCBD Jakarta sebelum menemui Sudiwardono. Ia mengambil sebuah gelas berisi air putih. Setelah meminum, gelas yang tadinya akan diletakan di atas meja itu tiba-tiba pecah.
 
Baca: Sudiwardono Minta 'Perhatian' Aditya Moha
 
Aditya juga menyempatkan diri menjemput istri dan menemui anaknya. Aditya kemudian berpamitan dengan keluarga.
 
"Tiba-tiba anak saya meluk seakan enggak mau lepas saya. Anak saya nangis luar biasa, saya bujuk dulu. Papa harus pulang. Akhirnya saya tenangkan. Setelah itu agak tenang karena dikasih liat YouTube video anak," tutur dia.
 
Ia juga sempat mengganti mobilnya karena permintaan sang anak. Ia kemudian menggunakan mobil lain menuju Hotel Alila.
 
Baca: Aditya Mengaku Ditawari Bantuan oleh Lexsy Mamonto
 
Di perjalanan, keanehan kembali terjadi. Ia mengaku beberapa kali salah jalan, padahal, dia sudah menggunakan mesin GPS.
 
Keanehan masih terjadi ketika ia tiba di lokasi pertemuan. "Begitu naik lobi, saya lihat kok pengunjung sini agak lain. Pakai bahasa Manado, coba cek ini siapa. Lalu, kami naik lift enggak kebuka pintunya, sampai ketiga kali, sampai akhirnya panggil resepsionis," kisah Aditya.
 
Aditya akhirnya tiba di kamar tempat Sudiwardono menunggu. Ia langsung menyerahkan SG$30 ribu kepada Sudiwardono.
 
Seharusnya, kata dia, uang yang diserahkan SG$40 ribu, tapi SG$10 ribu sisanya tertinggal di dalam mobil. Ia kemudian mengajak Sudiwardono menuju tangga darurat untuk menyerahkan sisanya.
 
"Setelah saya turun, lalu langsung ditangkap petugas KPK," ucap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan