Jakarta: Dewi Mustika Rini sama sekali tak terhubung dengan jaringan teroris mana pun. Perempuan bercadar yang sempat ditangkap di Jalan MH Thamrin, depan Graha Mandiri, itu bersih dari aktivitas terorisme.
"Menurut keterangan Densus 88, yang bersangkutan tidak (terhubung) dengan jaringan teroris," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019.
Sebelumnya, aparat keamanan dikagetkan kemunculan seorang perempuan dari dekat Gedung Jaya samping Kantor Bawaslu RI. Perempuan berjubah hitam menggunakan cadar itu tampak membawa sebuah tas dan tiba-tiba mendekati kerumunan aparat keamanan.
"Jadi yang bersangkutan mulanya naik sepeda motor sendiri. Kemudian, karena ramai dia akhirnya berhenti dan jalan kaki," ujar Argo.
Ia berjalan kaki menuju kerumunan. Sontak petugas kepolisian melalui pengeras suara mengimbau perempuan tersebut untuk meletakkan tasnya.
"Ibu, tolong letakkan tasnya! Sekali lagi kami minta ibu untuk meletakkan tasnya," imbau aparat polisi melalui pengeras suara, Rabu, 22 Mei 2019 malam.
Namun perempuan bercadar tersebut tak menghiraukan imbauan polisi. Justru semakin mendekat menuju kerumunan aparat keamanan.
Tak ingin kecolongan, aparat keamanan langsung memerintahkan melepas tembakan gas air mata ke arah perempuan tersebut. "Tambah tembakan gas air mata," kata aparat.
Baca: Polisi Periksa Wanita Bercadar saat Kerusuhan di Depan Bawaslu
Selang beberapa lama, perempuan tersebut berbalik arah menuju Patung Kuda, Monumen Nasional (Monas).
Perempuan itu duduk di pinggir jalan di depan Gedung Bank Mandiri, wanita tersebut kemudian melepaskan tas hitamnya. Meski diminta untuk menjauhkan tas tersebut, wanita itu bergeming. Namun akhirnya seorang aparat dapat menjauhkan tas itu dari sisinya, dengan melempar ke tengah jalan.
Setelah digeledah, tas tersebut berisi sebuah charger, botol minum, dan dua botol kecil. Wanita itu terus meminta kembali tas berwarna hitam itu sambil duduk.
Motif perempuan ini tengah didalami oleh kepolisian. Sebelumnya, perempuan itu diduga mengalami gangguan karena belajar tafsir. "Motifnya masih didalami," pungkas Argo.
Jakarta: Dewi Mustika Rini sama sekali tak terhubung dengan jaringan teroris mana pun. Perempuan bercadar yang sempat ditangkap di Jalan MH Thamrin, depan Graha Mandiri, itu bersih dari aktivitas terorisme.
"Menurut keterangan Densus 88, yang bersangkutan tidak (terhubung) dengan jaringan teroris," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019.
Sebelumnya, aparat keamanan dikagetkan kemunculan seorang perempuan dari dekat Gedung Jaya samping Kantor Bawaslu RI. Perempuan berjubah hitam menggunakan cadar itu tampak membawa sebuah tas dan tiba-tiba mendekati kerumunan aparat keamanan.
"Jadi yang bersangkutan mulanya naik sepeda motor sendiri. Kemudian, karena ramai dia akhirnya berhenti dan jalan kaki," ujar Argo.
Ia berjalan kaki menuju kerumunan. Sontak petugas kepolisian melalui pengeras suara mengimbau perempuan tersebut untuk meletakkan tasnya.
"Ibu, tolong letakkan tasnya! Sekali lagi kami minta ibu untuk meletakkan tasnya," imbau aparat polisi melalui pengeras suara, Rabu, 22 Mei 2019 malam.
Namun perempuan bercadar tersebut tak menghiraukan imbauan polisi. Justru semakin mendekat menuju kerumunan aparat keamanan.
Tak ingin kecolongan, aparat keamanan langsung memerintahkan melepas tembakan gas air mata ke arah perempuan tersebut. "Tambah tembakan gas air mata," kata aparat.
Baca: Polisi Periksa Wanita Bercadar saat Kerusuhan di Depan Bawaslu
Selang beberapa lama, perempuan tersebut berbalik arah menuju Patung Kuda, Monumen Nasional (Monas).
Perempuan itu duduk di pinggir jalan di depan Gedung Bank Mandiri, wanita tersebut kemudian melepaskan tas hitamnya. Meski diminta untuk menjauhkan tas tersebut, wanita itu bergeming. Namun akhirnya seorang aparat dapat menjauhkan tas itu dari sisinya, dengan melempar ke tengah jalan.
Setelah digeledah, tas tersebut berisi sebuah charger, botol minum, dan dua botol kecil. Wanita itu terus meminta kembali tas berwarna hitam itu sambil duduk.
Motif perempuan ini tengah didalami oleh kepolisian. Sebelumnya, perempuan itu diduga mengalami gangguan karena belajar tafsir. "Motifnya masih didalami," pungkas Argo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)