Jakarta: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sudah berbicara dengan sejumlah pejabat Filipina untuk menyelamatkan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Dia mengaku siap membantu Menteri Luar Negeri.
"Saya sudah bicara bertiga, dengan presiden dan menhannya," beber Ryamizard di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 29 Januari 2018.
Meski begitu, kata dia, pihaknya tidak bisa masuk. Sebab itu merupakan kewenangan kementerian luar negeri.
Tapi, bila diminta dia siap. "Kalau Menlu belum bisa, saya masuk," imbuh dia.
Tiga orang WNI dilaporkan masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sejak Januari 2016. Selama 13 bulan tiga WNI tersebut kini berada di hutan.
Suwandi, salah satu sandera mengaku kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan sebanyak 40 juta peso atau setara dengan Rp10 miliar. Minimnya informasi membuat pemberitaan mengenai penyanderaan tersebut sempat hilang beberapa waktu.
(Baca juga: Beredar Video 3 WNI Sandera Abu Sayyaf Minta Tolong)
Jakarta: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sudah berbicara dengan sejumlah pejabat Filipina untuk menyelamatkan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Dia mengaku siap membantu Menteri Luar Negeri.
"Saya sudah bicara bertiga, dengan presiden dan menhannya," beber Ryamizard di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 29 Januari 2018.
Meski begitu, kata dia, pihaknya tidak bisa masuk. Sebab itu merupakan kewenangan kementerian luar negeri.
Tapi, bila diminta dia siap. "Kalau Menlu belum bisa, saya masuk," imbuh dia.
Tiga orang WNI dilaporkan masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sejak Januari 2016. Selama 13 bulan tiga WNI tersebut kini berada di hutan.
Suwandi, salah satu sandera mengaku kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan sebanyak 40 juta peso atau setara dengan Rp10 miliar. Minimnya informasi membuat pemberitaan mengenai penyanderaan tersebut sempat hilang beberapa waktu.
(Baca juga:
Beredar Video 3 WNI Sandera Abu Sayyaf Minta Tolong)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)