Pemerasan di Kasus Kementan, Alex: Kalau Ada Upaya Memengaruhi, 5 Pimpinan Terlibat
Candra Yuri Nuralam • 13 Oktober 2023 21:49
Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata meyakini kabar pemerasan dalam penanganan kasus dugaan rasuah di Kementerian Pertanian (Kementan) tidak benar. Sebab, keputusan dalam pengusutan perkara bukan di tangan satu komisioner.
"Kami yakin kolegial, ada lima orang pimpinan tentu kalau misalnya ada upaya-upaya untuk memengaruhi jalannya penyidikan, harus lima-limanya kan," kata Alex di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Oktober 2023.
Alex meyakini suap tidak akan memengaruhi keputusan penanganan perkara jika cuma diberikan ke satu pimpinan. Menurutnya, semua komisioner haris diberi uang haram kalau menghentikan kasus.
"Percuma kalau menyuap hanya satu pimpinan. Pasti tidak akan bisa menghentikan case. Begitu kan. Karena masih ada empat orang pimpinan," ucap Alex.
Dia meyakini penyalahgunaan kewenangan tidak terjadi di KPK. Sistem yang ada juga disebut mencegah permainan kotor terjadi.
"Jadi saya meyakini sistem yang berjalan di KPK itu bisa mencegah penyalahgunaan kewenangan oleh salah satu pimpinan kalau ada," kata Alex.
Polda Metro Jaya terus mengusut dugaan pemerasan dalam penanganan kasus di Kementan meski Syahrul ditahan. Sejumlah saksi diperiksa hari ini, salah satunya Ajudan Firli bernama Kevin Egananta.
Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata meyakini kabar pemerasan dalam penanganan kasus dugaan rasuah di Kementerian Pertanian (Kementan) tidak benar. Sebab, keputusan dalam pengusutan perkara bukan di tangan satu komisioner.
"Kami yakin kolegial, ada lima orang pimpinan tentu kalau misalnya ada upaya-upaya untuk memengaruhi jalannya penyidikan, harus lima-limanya kan," kata Alex di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Oktober 2023.
Alex meyakini suap tidak akan memengaruhi keputusan penanganan perkara jika cuma diberikan ke satu pimpinan. Menurutnya, semua komisioner haris diberi uang haram kalau menghentikan kasus.
"Percuma kalau menyuap hanya satu pimpinan. Pasti tidak akan bisa menghentikan case. Begitu kan. Karena masih ada empat orang pimpinan," ucap Alex.
Dia meyakini penyalahgunaan kewenangan tidak terjadi di KPK. Sistem yang ada juga disebut mencegah permainan kotor terjadi.
"Jadi saya meyakini sistem yang berjalan di KPK itu bisa mencegah penyalahgunaan kewenangan oleh salah satu pimpinan kalau ada," kata Alex.
Polda Metro Jaya terus mengusut dugaan pemerasan dalam penanganan kasus di Kementan meski Syahrul ditahan. Sejumlah saksi diperiksa hari ini, salah satunya Ajudan Firli bernama Kevin Egananta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(END)