Politikus Partai Hanura Ambroncius Nababan/Dok Istimewa.
Politikus Partai Hanura Ambroncius Nababan/Dok Istimewa.

Usai Diperiksa, Politikus Hanura Ambroncius Tak Ditahan

Siti Yona Hukmana • 26 Januari 2021 12:20
Jakarta: Polisi tidak menahan politikus Partai Hanura Ambroncius Nababan. Ambroncius diperbolehkan pulang setelah menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan ujaran kebencian atau rasisme terhadap mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai. 
 
"Tidak ditahan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 26 Januari 2021. 
 
Ketua Umum DPP Pro Jokowi-Amin (Projamin) itu diperiksa penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri pada Senin malam, 25 Januari 2021. Namun, Rusdi tidak menyebut durasi pemeriksaan.

"Yang bersangkutan telah diperiksa sebagai saksi," ujar Rusdi. 
 
Baca: Konsep Presisi Diterapkan di Kasus Ujararan Kebencian Politikus Hanura
 
Dia enggan bicara banyak terkait hasil pemeriksaan, seperti jumlah dan materi pertanyaan.  Penyidik akan mengagendakan pemeriksaan saksi dan ahli dalam kasus ini.
 
Kemudian, melakukan gelar perkara untuk menentukan status Ambroncius. Saat ini politikus Hanura itu masih berstatus saksi. 
 
Sebelumnya, akun Facebook atas nama Ambroncius Nababan sempat viral. Ia mengunggah konten bersifat rasisme terhadap Natalius Pigai. Tudingan itu berkaitan dengan foto kolase Natalius Pigai dan gorila.
 
Dalam foto tersebut, Ambroncius menyandingkan foto Natalius Pigai dengan gorila dan kadal gurun. Pada foto juga bertulis narasi:
 
"Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Vaksin sinovac itu dibuat untuk manusia bukan untuk gorilla apalagi kadal gurun. Karena menurut UU Gorila dan kadal gurun tidak perlu divaksin. Faham?"
 
Ambroncius mengaku mengunggah foto dan narasi bernada rasis itu. Namun, unggahan itu bukan karyanya. Dia mengaku menemukan foto kolase Natalius dengan gorila dari pengguna Facebook lainnya. 
 
"Saya akui itu postingan saya dan sebenarnya gambar itu saya kutip, saya copas (copy paste)," ujarnya Senin, 25 Januari 2021.
 
Selain itu, Ambroncius menjelaskan perbuatannya itu dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap pernyataan Natalius yang menolak serta tak percaya dengan vaksin Sinovac covid-19. Dia berdalih melakukan itu tanpa niat berbuat rasial terhadap aktivis Papua tersebut.
 
"Percakapannya saya yang buat, itu saya akui saya yang buat. Sifatnya itu satir (sindiran), kritik satir. Kalau orang cerdas tau itu satir itu lelucon-lelucon, bukan tujuannya untuk menghina orang apalagi menghina suku dan agama, tidak ada. Jauh sekali, apalagi menghina Papua," ucap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan