34 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan Bos Pelayaran
Siti Yona Hukmana • 25 Agustus 2020 13:57
Jakarta: Sebanyak 34 adegan diperagakan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan berencana bos pelayaran Sugianto, 51. Reka adegan dilakukan di Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
"Ada 34 adegan dengan tiga bagian. Mulai dari pembelian senjata, perencanaan, hingga pasca (pembunuhan)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Agustus 2020.
Baca: Otak Pembunuh Bos Pelayaran Mengaku Kesurupan
Yusri mengatakan, dalam kasus ini ada dua kasus yang diusut, yakni pengadaan senjata api dan pembunuhan. Dalam pembunuhan berencana ada 10 tersangka, yakni NL, 34; R alias MM, 42; DM alias M, 50; SY, 58; S, 20; MR, 25; AJ, 56; DW alias D, 45; R, 52; RS, 45.
Sementara itu, dalam pengadaan senjata api ada tiga tersangka. Satu tersangka di antaranya terlibat pembunuhan berencana. Mereka ialah TH, 64; SP, 57 dan AJ, 56.
AJ berperan menyiapkan senjata api yang digunakan untuk membunuh korban dan melatih eksekutor DM alias M menembak. Pasalnya, DM alias M yang didatangkan dari Bangka Belitung tidak mahir menggunakan senjata api.
Sedangkan TH pemilik senjata api. TH menjual senjata api ilegal kepada SP seharga Rp20 juta untuk dijual kepada AJ. SP mendapat komisi Rp5 juta dari hasil perantara jual beli senjata api itu.
"Jadi membeli senjata itu sudah lama dengan keperluan untuk jaga-jaga dari AJ, ini lah senjata yang dipakai eksekusi oleh pelaku DM di tempat kejadian perkara (TKP)," ujar Yusri.
Dalam rekonstruksi pengadaan senjata api para tersangka memperagakan tujuh adegan. Setelah itu, reka adegan masuk pada proses perencanaan pembunuhan yang didalangi NL, staf administrasi keuangan Sugianto.
"Bagaimana dia mengeluh kepada suami sirinya (R alias MM) mulai 20 Maret lalu dengan berbagai alasan atau motif mulai dari sakit hati dan korban juga melaporkan ke kantor polisi karena penggelapan pajak yang dituduhkan kepada NL," ungkap Yusri.
Rekonstruksi perecanaan pembunuhan ini memperagakan 20 adegan. Terakhir, rekonstruksi pascapenembakan terhadap Sugianto.
"Mereka membagi uang hasil yang diberikan NL dan diberikan ke AJ maupun DM dan bagaimana sampai mereka menyimpan semua barang-barang bukti yang lain," tutur Yusri.
Total ada 34 adegan. Rekonstruksi di Mapolda Metro Jaya ini mengganti lokasi kejadian di rumah NL, Cileungsi, Hotel Ciputra Cibubur, Bekasi, Jawa Barat dan Tangerang.
Adapun rekonstruksi dilanjutkan di rumah toko (Ruko) Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Rekonstruksi memperagakan penembakan terhadap Sugianto.
AJ berperan menyiapkan senjata api yang digunakan untuk membunuh korban dan melatih eksekutor DM alias M
menembak. Pasalnya, DM alias M yang didatangkan dari Bangka Belitung tidak mahir menggunakan senjata api.
Sedangkan TH pemilik senjata api. TH menjual senjata api ilegal kepada SP seharga Rp20 juta untuk dijual kepada AJ. SP mendapat komisi Rp5 juta dari hasil perantara jual beli senjata api itu.
"Jadi membeli senjata itu sudah lama dengan keperluan untuk jaga-jaga dari AJ, ini lah senjata yang dipakai eksekusi oleh pelaku DM di tempat kejadian perkara (TKP)," ujar Yusri.
Dalam rekonstruksi pengadaan senjata api para tersangka memperagakan tujuh adegan. Setelah itu, reka adegan masuk pada proses perencanaan pembunuhan yang didalangi NL, staf administrasi keuangan Sugianto.
"Bagaimana dia mengeluh kepada suami sirinya (R alias MM) mulai 20 Maret lalu dengan berbagai alasan atau motif mulai dari sakit hati dan korban juga melaporkan ke kantor polisi karena penggelapan pajak yang dituduhkan kepada NL," ungkap Yusri.