Jakarta: Pemerintah berupaya maksimal memburu utang obligor atau debitur Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Termasuk, sejumlah aset debitur di luar negeri.
"Kita antarnegara bisa pakai ekstradisi atau pidana, interpol, tadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Yasonna Laoly) sudah menyatakan pakai cara itu," ujar Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 15 April 2021.
Selain itu, pemerintah akan melakukan gijzeling atau penyanderaan badan dalam ranah perdata. Langkah tersebut dipertimbangkan untuk membayar utang obligor.
Baca: 48 Obligor Diincar Satgas Penagihan BLBI
Mahfud memerinci beberapa macam bentuk tagihan obligor BLBI. Terbanyak, berbentuk kredit dengan nilai total Rp101 triliun.
"Bentuk tagihan lainnya yakni properti yang mencapai Rp8 triliun, kemudian ada yang bentuknya rekening uang asing, sehingga hitunganya bisa berubah, ada yang berbentuk saham, jadi macam-macam, ada enam kategori," kata Mahfud.
Rincian utang obligor BLBI sebesar Rp 110.454.809.645.467. Angka tersebut dihitung Satuan Tugas (Satgas) Penagihan BLBI sesuai nilai kurs, pegerakan saham, dan nilai-nilai properti saat bantuan dikucurkan pada 1998.
Jakarta: Pemerintah berupaya maksimal memburu utang obligor atau debitur Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (
BLBI). Termasuk, sejumlah aset debitur di luar negeri.
"Kita antarnegara bisa pakai ekstradisi atau pidana, interpol, tadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Yasonna Laoly) sudah menyatakan pakai cara itu," ujar Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)
Mahfud MD dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 15 April 2021.
Selain itu, pemerintah akan melakukan
gijzeling atau penyanderaan badan dalam ranah perdata. Langkah tersebut dipertimbangkan untuk membayar utang obligor.
Baca:
48 Obligor Diincar Satgas Penagihan BLBI
Mahfud memerinci beberapa macam bentuk tagihan obligor BLBI. Terbanyak, berbentuk kredit dengan nilai total Rp101 triliun.
"Bentuk tagihan lainnya yakni properti yang mencapai Rp8 triliun, kemudian ada yang bentuknya rekening uang asing, sehingga hitunganya bisa berubah, ada yang berbentuk saham, jadi macam-macam, ada enam kategori," kata Mahfud.
Rincian utang obligor BLBI sebesar Rp 110.454.809.645.467. Angka tersebut dihitung Satuan Tugas (Satgas) Penagihan BLBI sesuai nilai kurs, pegerakan saham, dan nilai-nilai properti saat bantuan dikucurkan pada 1998.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)