Jakarta: Polisi menemukan fakta baru dari hasil rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan Laeli Latik Supriyatin (LAS), 27, dan Djumadil Al Fajri (DAF), 26. Keduanya memiliki kemampuan dalam tindakan keji itu secara otodidak.
"Yang bersangkutan belajar mutilasi pakai YouTube," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, di Polda Metro Jaya, Minggu, 20 September 2020.
Yusri menyebut tersangka DAF memiliki porsi paling banyak untuk mengeksekusi korbannya Rinaldi Harley Wimanu, 32. Dia melakukan tidakan kriminal itu secara tenang, bahkan sempat bermalam bersama korban yang telah dimutilasi di koper.
Bedasarkan pengakuan DAF hal tersebut dilakukan lantaran merasa kelelahan. Oleh sebab itu, Polisi berencana untuk memeriksa kejiawaannya.
"Nantinya akan kita antar ke psikiater. Tapi kalau dilihat dari bentuknya tidak ada sakit jiwanya tidak ada. Orang normal dia," ujar dia.
LAS dan DAF membunuh Rinaldi di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat pada Rabu, 9 September 2020. Tubuh pegawai perusahaan kontraktor itu dimutilasi pada 12 September-13 September 2020.
Potongan tubuh Rinaldi dimasukkan ke dua koper dan satu ransel. Potongan tubuh itu ditaburi kopi dan disemprotkan pewangi ruangan untuk menyamarkan bau mayat.
Baca: Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Mutilasi Rinaldi
Jasad Rinaldi yang berada di dalam dua koper dan satu ransel itu diletakkan di balkon lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Jasad Rinaldi rencananya dikuburkan di belakang rumah kontrakan Perumahan Permata Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Namun, gagal karena keburu tertangkap polisi. Sepasang kekasih itu ditangkap di rumah kontrakan tersebut pada Rabu, 16 September 2020.
Motif pembunuhan ini karena ingin menguasai harta benda korban. Sepasang kekasih itu dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 KUHP tentang Penganiayaan Berat dan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan, dengan ancaman hukuman mati.
Jakarta: Polisi menemukan fakta baru dari hasil rekonstruksi kasus pembunuhan disertai
mutilasi yang dilakukan Laeli Latik Supriyatin (LAS), 27, dan Djumadil Al Fajri (DAF), 26. Keduanya memiliki kemampuan dalam tindakan keji itu secara otodidak.
"Yang bersangkutan belajar mutilasi pakai
YouTube," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, di Polda Metro Jaya, Minggu, 20 September 2020.
Yusri menyebut tersangka DAF memiliki porsi paling banyak untuk mengeksekusi korbannya
Rinaldi Harley Wimanu, 32. Dia melakukan tidakan kriminal itu secara tenang, bahkan sempat bermalam bersama korban yang telah dimutilasi di koper.
Bedasarkan pengakuan DAF hal tersebut dilakukan lantaran merasa kelelahan. Oleh sebab itu, Polisi berencana untuk memeriksa kejiawaannya.
"Nantinya akan kita antar ke psikiater. Tapi kalau dilihat dari bentuknya tidak ada sakit jiwanya tidak ada. Orang normal dia," ujar dia.
LAS dan DAF membunuh Rinaldi di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat pada Rabu, 9 September 2020. Tubuh pegawai perusahaan kontraktor itu dimutilasi pada 12 September-13 September 2020.