Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi dapat bersinergi dalam melaksanakan tugas di Papua. Jajaran Satgas Nemangkawi diminta menunjukkan kecintaannya pada Bumi Cenderawasih.
"Yakin kan kepada masyarakat sehingga pendekatan soft approach terus dilakukan walaupun terhadap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar Listyo dalam siaran virtual di Mabes Polri, Senin, 12 April 2021.
Listyo juga meminta kepada jajarannya dapat bertindak tegas dan terukur saat menghadapi kondisi kamtibmas. Terutama saat membahayakan keselamatan jiwa.
"Saya yakin rekan-rekan mampu memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat," kata dia.
Sebelumnya, aksi kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, kembali berulang. Seorang guru dilaporkan ditembak kelompok bersenjata itu hingga meninggal.
Baca: Bahan Makanan Menipis Usai Pembakaran dan Penembakan di Beoga
Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan korban bernama Yonatan Randen merupakan guru SMP Negeri 1 Beoga yang beralamat di Kampung Julukoma. Penembakan terhadap guru oleh KKB di Beoga ini merupakan yang kedua kalinya dalam sepekan ini.
"Benar telah terjadi penembakan terhadap guru SMP Negeri 1 Julukoma hingga korban meninggal dunia oleh kelompok separatis bersenjata," kata Kompol Nyoman, melansir Antara, Jumat, 9 April 2021.
Korban tertembak di rumahnya, yang berada di ujung Bandara Beoga sekitar pukul 16.45 WIT, Jumat, 9 April 2021. Sehari sebelumnya, rekan korban yang juga berprofesi sebagai guru, yaitu Oktovianus Rayo, 42, juga tewas ditembak oleh KKB yang mendatangi kiosnya pada Kamis pagi, 8 April 2021.
Jakarta:
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi dapat bersinergi dalam melaksanakan tugas di Papua. Jajaran Satgas Nemangkawi diminta menunjukkan kecintaannya pada Bumi Cenderawasih.
"Yakin kan kepada masyarakat sehingga pendekatan
soft approach terus dilakukan walaupun terhadap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar Listyo dalam siaran virtual di Mabes Polri, Senin, 12 April 2021.
Listyo juga meminta kepada jajarannya dapat bertindak tegas dan terukur saat menghadapi kondisi kamtibmas. Terutama saat membahayakan keselamatan jiwa.
"Saya yakin rekan-rekan mampu memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat," kata dia.
Sebelumnya, aksi kekerasan yang dilakukan
kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, kembali berulang. Seorang guru dilaporkan ditembak kelompok bersenjata itu hingga meninggal.
Baca:
Bahan Makanan Menipis Usai Pembakaran dan Penembakan di Beoga
Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan korban bernama Yonatan Randen merupakan guru SMP Negeri 1 Beoga yang beralamat di Kampung Julukoma. Penembakan terhadap guru oleh KKB di Beoga ini merupakan yang kedua kalinya dalam sepekan ini.
"Benar telah terjadi penembakan terhadap guru SMP Negeri 1 Julukoma hingga korban meninggal dunia oleh kelompok separatis bersenjata," kata Kompol Nyoman, melansir Antara, Jumat, 9 April 2021.
Korban tertembak di rumahnya, yang berada di ujung Bandara Beoga sekitar pukul 16.45 WIT, Jumat, 9 April 2021. Sehari sebelumnya, rekan korban yang juga berprofesi sebagai guru, yaitu Oktovianus Rayo, 42, juga tewas ditembak oleh KKB yang mendatangi kiosnya pada Kamis pagi, 8 April 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)