Jayapura: Kapolsek Beoga, Ipda Ali Akbar, mengatakan kondisi keamanan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua belum sepenuhnya kondusif pascapenembakan dan pembakaran sekolah.
Selain situasi keamanan yang belum kondusif, ketersediaan bahan makanan juga mulai menipis lantaran sejumlah warga memilih mengungsi ke Polsek dan Koramil.
"Sudah satu minggu ini tidak ada penerbangan, hanya satu kali masuk untuk mengambil jenazah. Jadi makanan yang tersedia sudah menipis," kata Ali Akbar, Senin, 12 April 2021.
Baca: Pemda Mimika Mampu Memenuhi Kebutuhan PT Pangansari Utama
Dia menjelaskan persediaan makanan akan bertahan hingga dua hari kedepan. Akses penerbangan ke wilayah tersebut sedikit terkendala setelah aksi penembakan terhadap dua tenaga pendidik yang terjadi pada, Kamis, 8 April 2021.
KKB menembak Oktovianus Rayo yang sedang menjaga kios di rumahnya di Kampung Julugoma pada Kamis, sekitar pukul 09.30 WIT. Oktovianus tewas setelah menderita dua luka tembak di rusuk kanan.
Sedangkan Yonathan menjadi korban penembakan pada Jumat, 9 April 2021 sore. Ia mengalami luka tembak di bagian dada. Yonathan sempat dilarikan masyarakat ke Puskesmas Beoga, tetapi nyawanya tak tertolong.
Selain itu, kata Ali Akbar, KKB juga kembali melakukan aksinya dengan membakar sejumlah ruangan kelas di SMPN 1 Beoga yang lokasinya berada satu kawasan dengan SMAN 1 Beoga pada, Minggu, 11 April 2021 malam.
"Ada sembilan ruangan sekolah yang dibakar. Kejadiannya sekitar pukul 18.25 WIT," ujarnya.
Sebelum melakukan pembakaran, KKB sempat mengeluarkan tembakan ke arah Koramil. Dengan sejumlah aksi tersebut, dirinya berharap adanya penebalan pasukan yang dikirim dari Mimika dan Intan Jaya.
"Kami berharap penambahan pasukan segera masum untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan dan pembakaran," bebernya.
Jayapura: Kapolsek Beoga, Ipda Ali Akbar, mengatakan kondisi keamanan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua belum sepenuhnya kondusif pasca
penembakan dan pembakaran sekolah.
Selain situasi keamanan yang belum kondusif, ketersediaan bahan makanan juga mulai menipis lantaran sejumlah warga memilih mengungsi ke Polsek dan Koramil.
"Sudah satu minggu ini tidak ada penerbangan, hanya satu kali masuk untuk mengambil jenazah. Jadi makanan yang tersedia sudah menipis," kata Ali Akbar, Senin, 12 April 2021.
Baca:
Pemda Mimika Mampu Memenuhi Kebutuhan PT Pangansari Utama
Dia menjelaskan persediaan makanan akan bertahan hingga dua hari kedepan. Akses penerbangan ke wilayah tersebut sedikit terkendala setelah aksi penembakan terhadap dua tenaga pendidik yang terjadi pada, Kamis, 8 April 2021.
KKB menembak Oktovianus Rayo yang sedang menjaga kios di rumahnya di Kampung Julugoma pada Kamis, sekitar pukul 09.30 WIT. Oktovianus tewas setelah menderita dua luka tembak di rusuk kanan.
Sedangkan Yonathan menjadi korban penembakan pada Jumat, 9 April 2021 sore. Ia mengalami luka tembak di bagian dada. Yonathan sempat dilarikan masyarakat ke Puskesmas Beoga, tetapi nyawanya tak tertolong.
Selain itu, kata Ali Akbar, KKB juga kembali melakukan aksinya dengan membakar sejumlah ruangan kelas di SMPN 1 Beoga yang lokasinya berada satu kawasan dengan SMAN 1 Beoga pada, Minggu, 11 April 2021 malam.
"Ada sembilan ruangan sekolah yang dibakar. Kejadiannya sekitar pukul 18.25 WIT," ujarnya.
Sebelum melakukan pembakaran, KKB sempat mengeluarkan tembakan ke arah Koramil. Dengan sejumlah aksi tersebut, dirinya berharap adanya penebalan pasukan yang dikirim dari Mimika dan Intan Jaya.
"Kami berharap penambahan pasukan segera masum untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan dan pembakaran," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)