Jakarta: Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyinggung sikap komisioner Lembaga Antirasuah periode sekarang. Sebab, banyak polemik yang terjadi dan membuat gaduh.
“Memang terus terang saya katakan, saya juga lama di KPK, ini lah yang paling tidak mengenakkan, ini lah kejadian-kejadian yang sekarang ini, periode sekarang ini, tidak sangat mengenakan," kata Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean berdasarkan keterangannya di Jakarta yang dikutip pada Rabu, 22 Juni 2024.
Komentar itu didasari penilaiannya terhadap banyaknya komisioner KPK yang sudah menjabat. Tumpak sudah bergabung dengan Lembaga Antirasuah sejak 2003.
“Saya orang KPK yang pertama, saya jujur saja mengatakan ini, tidak mengenakkan, sekian tahun kita sudah bekerja di KPK ini,” ujar Tumpak.
Polemik di Lembaga Antirasuah dinilai memuncak saat Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas di tengah proses pemeriksaan dan persidangan etik. Menurut Tumpak, dia dan rekan kerjanya sudah bekerja dengan semestinya.
“Kalau saya dipanggil polisi, itu lah pertama kali aku didengar oleh polisi,” ucap Tumpak.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membuka suara soal komentar Tumpak. Menurutnya, kerja di Lembaga Antirasuah memang tidak enak.
“Perasaan itu saya dari dulu juga kalau di sini enggak enak,” ucap Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Mei 2024.
Alex menerima penilaian Tumpak. Namun, Alex meminta penilaian dilihat dari segi penindakan dan pencegahan oleh KPK. Tumpak juga diminta melihat kerja Lembaga Antirasuah sebelum berkomentar.
“Jadi, jangan hanya bicara Merah Putih Gedung K4 KPK, tapi, kita bicara merah putih dalam pengertian Indonesia,” ujar Alex.
Menurut Alex komentar soal pemberantasan korupsi jika cuma melihat KPK merupakan penilaian sebelah mata. Sebab, upaya yang sudah dibangun di Indonesia sangat luas.
“Jadi, menurut saya sih ya kalo kita hanya bicara masalah KPK itu terlalu kecil untuk bicara masalah korupsi,” ucap Alex.
Jakarta: Dewan Pengawas (
Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyinggung sikap komisioner Lembaga Antirasuah periode sekarang. Sebab, banyak polemik yang terjadi dan membuat gaduh.
“Memang terus terang saya katakan, saya juga lama di KPK, ini lah yang paling tidak mengenakkan, ini lah kejadian-kejadian yang sekarang ini, periode sekarang ini, tidak sangat mengenakan," kata Ketua Dewas
KPK Tumpak Hatorangan Panggabean berdasarkan keterangannya di Jakarta yang dikutip pada Rabu, 22 Juni 2024.
Komentar itu didasari penilaiannya terhadap banyaknya komisioner KPK yang sudah menjabat. Tumpak sudah bergabung dengan Lembaga Antirasuah sejak 2003.
“Saya orang KPK yang pertama, saya jujur saja mengatakan ini, tidak mengenakkan, sekian tahun kita sudah bekerja di KPK ini,” ujar Tumpak.
Polemik di Lembaga Antirasuah dinilai memuncak saat Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas di tengah proses pemeriksaan dan persidangan etik. Menurut Tumpak, dia dan rekan kerjanya sudah bekerja dengan semestinya.
“Kalau saya dipanggil polisi, itu lah pertama kali aku didengar oleh polisi,” ucap Tumpak.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membuka suara soal komentar Tumpak. Menurutnya, kerja di Lembaga Antirasuah memang tidak enak.
“Perasaan itu saya dari dulu juga kalau di sini enggak enak,” ucap Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Mei 2024.
Alex menerima penilaian Tumpak. Namun, Alex meminta penilaian dilihat dari segi penindakan dan pencegahan oleh KPK. Tumpak juga diminta melihat kerja Lembaga Antirasuah sebelum berkomentar.
“Jadi, jangan hanya bicara Merah Putih Gedung K4 KPK, tapi, kita bicara merah putih dalam pengertian Indonesia,” ujar Alex.
Menurut Alex komentar soal pemberantasan korupsi jika cuma melihat KPK merupakan penilaian sebelah mata. Sebab, upaya yang sudah dibangun di Indonesia sangat luas.
“Jadi, menurut saya sih ya kalo kita hanya bicara masalah KPK itu terlalu kecil untuk bicara masalah korupsi,” ucap Alex.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)