Jakarta: Dua warga negara Indonesia tewas dibunuh dan dimutilasi di pinggir Sungai Buloh, Selangor, Malaysia pada 29 Januari 2019. Polisi Diraja Malaysia (PDRM) butuh waktu 10 hari untuk mengungkap kasus tersebut.
"Semuanya masih menunggu hasil laboraturium DNA dari PDRM. Mereka masih butuh waktu sampai 10 hari," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Februari 2019.
Dia mengatakan PDRM masih memiliki waktu setidaknya hingga 24 Februari 2019. Polri telah memberikan data yang dibutuhkan PDRM. "Data yang dibutuhkan sudah kita berikan," kata Dedi.
Dedi mengungkapkan Malaysia yang punya otoritas mengungkap kasus ini. Polri hanya bisa membantu terkait data yang dibutuhkan.
Baca: WNI Korban Mutilasi Sempat Dilaporkan Hilang
Data yang sudah diberikan Polri berupa DNA, sidik jari, jejak digital dari komunikasi via Whatsapp, hingga transaksi rekening korban.
Nuryanto merupakan pengusaha tekstil asal Bandung. Korban lainnya, Ai Munawaroh, masih dalam proses identifikasi lebih lanjut.
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Brigjen Napoleon Bonaparte mengungkapkan hubungan dua WNI yang dimutilasi dengan dua terduga pelaku kebangsaan Pakistan itu. Mereka adalah rekan bisnis.
Jakarta: Dua warga negara Indonesia tewas dibunuh dan dimutilasi di pinggir Sungai Buloh, Selangor, Malaysia pada 29 Januari 2019. Polisi Diraja Malaysia (PDRM) butuh waktu 10 hari untuk mengungkap kasus tersebut.
"Semuanya masih menunggu hasil laboraturium DNA dari PDRM. Mereka masih butuh waktu sampai 10 hari," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Februari 2019.
Dia mengatakan PDRM masih memiliki waktu setidaknya hingga 24 Februari 2019. Polri telah memberikan data yang dibutuhkan PDRM. "Data yang dibutuhkan sudah kita berikan," kata Dedi.
Dedi mengungkapkan Malaysia yang punya otoritas mengungkap kasus ini. Polri hanya bisa membantu terkait data yang dibutuhkan.
Baca: WNI Korban Mutilasi Sempat Dilaporkan Hilang
Data yang sudah diberikan Polri berupa DNA, sidik jari, jejak digital dari komunikasi via Whatsapp, hingga transaksi rekening korban.
Nuryanto merupakan pengusaha tekstil asal Bandung. Korban lainnya, Ai Munawaroh, masih dalam proses identifikasi lebih lanjut.
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Brigjen Napoleon Bonaparte mengungkapkan hubungan dua WNI yang dimutilasi dengan dua terduga pelaku kebangsaan Pakistan itu. Mereka adalah rekan bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)