"Intinya ada dua yaitu deteksi dini dan pencegahan dini," kata Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapoksahli) Pangdam VI/Mulawarman Brigjen Ivancius Siagian dalam diskusi virtual, Selasa, 21 Maret 2023.
Ivancius menjelaskan deteksi dini dimulai dari Bintara Pembina Desa (Babinsa). Mereka akan membuat peta jaring teritorial.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Peta ini memuat data ketahanan wilayah, terdiri dari kondisi geografis, demografis, dan kondisi sosial," ujar dia.
Lantas, Babinsa akan membentuk mitra karib yang berfungsi mengumpulkan informasi dari masyarakat. Mitra karib beranggotakan orang-orang berpengaruh di tengah masyarakat.
"Kita pelajari dulu latar belakangnya kurang lebih satu bulan untuk menentukan apakah bisa menjadi mitra karib," papar Ivancius.
Baca: Cegah Radikalisme, TNI Tambah Babinsa Hingga Kodim di Sekitar IKN |
Ivancius menyebut langkah berikutnya adalah mendorong mitra karib melakukan tugas temu cepat dan lapor cepat. Laporan itu disampaikan ke Babinsa sehingga perkembangan situasi di daerah tersebut selalu terpantau.
"Bila semua mekanisme berjalan, diharapkan deteksi dini terhadap kelompok radikal sesuai yang diharapkan dan dieliminasi sekecil mungkin," tutur dia.
Sementara itu, pencegahan dini mencakup tiga kegiatan besar. Pertama ialah pembinaan pertahanan wilayah (bintahwil) dengan menggandeng pramuka dan menggandeng masyarakat soal toleransi antarumat beragama.
"Langkah kedua adalah Bhakti TNI salah satunya melalui TMMD atau TNI Manunggal Membangun Desa sehingga diharapkan kesejahteraan masyarakat meningkat," ucap Ivancius.
Ivancius menuturkan strategi terakhir ialah memasifkan komunikasi sosial. Caranya dengan mengajak seluruh elemen bangsa terus mencintai Tanah Air.
"Serta mewujudkan wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id