Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah - foto: Metro TV.
Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah - foto: Metro TV.

Razia Program E-Kad, TKI Ilegal Sembunyi di Hutan

Faisal Abdalla • 07 Juli 2017 16:04
medcom.id, Jakarta: Sejak 1 Juli 2017, Malaysia tengah melakukan razia besar-besaran terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) tak berdokumen menyusul diterapkannya legalisasi melalui program E-Kad. Untuk menghindari razia, TKI tak berdokumen itu bersembunyi di hutan-hutan. 
 
"Untuk menghindari razia oleh aparat Malaysia, teman-teman bersembunyi di hutan-hutan, bahkan yang berdokumen pun ikut sembunyi," ujar Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah saat ditemui Metrotvnews.com di kantornya, Jumat 7 Juli 2017. 
 
Ia menuturkan hutan sudah menjadi jalur alternatif bagi para TKI yang dikejar-kejar Kepolisian Diraja Malaysia. Pihaknya mendapatkan informasi tersebut langsung dari TKI yang bersembunyi di hutan. 

"Mereka sembunyi di hutan sampai keadaan aman. Kondisi mereka selain ketakutan juga penuh keterbatasan," jelas Anis.
 
(Baca juga: Kemenlu RI sudah Sosialisasikan E-Kad untuk WNI di Malaysia)
 
Naasnya lagi, menurut Anis, Kepolisian Diraja Malaysia melakukan cara-cara yang represif dalam menindak para TKI, bahkan kepada pekerja migran Indonesia yang berdokumen.  
 
"Teman yang di sana sudah paham lah bagaimana watak polisi Malaysia. Mereka menangani TKI dengan tindakan represif. Siapapun bisa diancam, diperas, baik yang berdokumen maupun tidak," beber Anis. 
 
Terkait dengan hal tersebut, Anis meminta pemerintah lebih proaktif lagi memantau kondisi TKI yang bersembunyi di hutan. Apalagi banyak dari mereka adalah perempuan dan balita.  
 
"Saya berharap pemerintah bisa lebih proaktif lagi memerhatikan kondisi mereka. Banyak kaum-kaum rentan yang membutuhkan bantuan di sana, seperti wanita, ibu hamil, dan balita," ujar Anis. 
 
Anis menyebut sampai saat ini pihak KBRI di Malaysia belum turun tangan langsung untuk memantau kondisi para TKI yang bersembunyi. 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan