Jakarta: Anggota Komisi III DPR Habiburokhman terkejut saat mengetahui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sudah mengendus indikasi mencurigakan yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) sejak 2014. Dia mempertanyakan kinerja PPATK.
"PPATK sampaikan (sudah mengendus) sejak 2014, saya kaget sekali. Pertanyaannya, kok selama itu PPATK baru muncul?" kata Habiburokhman dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Miris! Aliran Cuan Teroris,’ Minggu, 10 Juli 2022.
Habiburokhman mengatakan PPATK seharusnya mengungkapkan temuan terbaru soal ACT secara berkala. Sehingga duduk perkaranya terang-benderang.
"Kalau clear dan bukan pidana, jangan disebut-sebut. Tapi kalau tidak clear, kok selama itu? Kita mau tanya sekaligus mengonfirmasi," papar politikus Partai Gerindra itu.
Sementara itu, Habiburokhman meminta PPATK dan aparat penegak hukum mengawal kasus ini hingga tuntas. Sebab, kasus ACT menyangkut dana umat yang sejatinya dipakai untuk aksi kemanusiaan.
"Jangan kasusnya muncul tiba-tiba, lalu hilang tanpa pamit," tegas dia.
Sebelumnya, PPATK menelusuri aliran keuangan milik organisasi kemanusiaan ACT. PPATK mengendus adanya aliran dana ACT ke rekening seseorang yang terafiliasi dengan kelompok teroris Al Qaeda.
"Berdasarkan hasil kajian dari database yang PPTK miliki ada yang terkait dengan pihak yang, ini masih diduga yang bersangkutan (penerima) pernah ditangkap menjadi satu dari 19 orang yang ditangkap kepolisian Turki karena terkait dengan Al Qaeda," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam konferensi pers di Gedung PPATK, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Juli 2022.
Jakarta: Anggota Komisi III DPR Habiburokhman terkejut saat mengetahui Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (
PPATK) sudah mengendus indikasi mencurigakan yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) sejak 2014. Dia mempertanyakan kinerja PPATK.
"PPATK sampaikan (sudah mengendus) sejak 2014, saya kaget sekali. Pertanyaannya,
kok selama itu PPATK baru muncul?" kata Habiburokhman dalam diskusi virtual
Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Miris! Aliran Cuan Teroris,’ Minggu, 10 Juli 2022.
Habiburokhman mengatakan PPATK seharusnya mengungkapkan temuan terbaru soal ACT secara berkala. Sehingga duduk perkaranya terang-benderang.
"Kalau clear dan bukan pidana, jangan disebut-sebut. Tapi kalau tidak
clear, kok selama itu? Kita mau tanya sekaligus mengonfirmasi," papar politikus Partai Gerindra itu.
Sementara itu, Habiburokhman meminta PPATK dan aparat penegak hukum mengawal kasus ini hingga tuntas. Sebab, kasus ACT menyangkut dana umat yang sejatinya dipakai untuk aksi kemanusiaan.
"Jangan kasusnya muncul tiba-tiba, lalu hilang tanpa pamit," tegas dia.
Sebelumnya, PPATK menelusuri aliran keuangan milik organisasi kemanusiaan ACT. PPATK mengendus adanya aliran dana
ACT ke rekening seseorang yang terafiliasi dengan kelompok teroris Al Qaeda.
"Berdasarkan hasil kajian dari database yang PPTK miliki ada yang terkait dengan pihak yang, ini masih diduga yang bersangkutan (penerima) pernah ditangkap menjadi satu dari 19 orang yang ditangkap kepolisian Turki karena terkait dengan Al Qaeda," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam konferensi pers di Gedung PPATK, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Juli 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)