Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan penanganan kasus rasuah di Indonesia tidaklah mudah. Dalam beberapa kasus bahkan ada godaan dan serangan dari koruptor.
"Mulai dari percobaan suap, intimidasi, serangan (fisik) terbuka atau ancaman atas keselamatan jiwa dan raga yang ditujukan bukan hanya kepada kami, tetapi juga keluarga di rumah. Ketika kami menjalankan tugas sebagai abdi negara pemberantas korupsi di Indonesia," kata Firli di Jakarta, Kamis, 10 Desember 2020.
Menurut dia, serangan itu ditujukan agar Lembaga Antirasuah berhenti menangani kasus dugaan korupsi. Namun, konsistensi tim KPK dalam menangani kasus selalu bisa menang dari cobaan dan godaan itu.
Baca: Febri Diansyah: Pencegahan Korupsi Jangan Sebatas Slogan
"Jika segala bentuk risiko tersebut menjadi konsekuensi yang harus kami hadapi. Insyallah segenap insan di KPK siap menerima dan ikhlas menjalaninya karena kami yakin tugas dan kewajiban ini adalah ibadah yang menjadi bekal di akhirat kelak," tutur Firli.
Firli menyebut penanganan korupsi juga terkendala kebiasaan masyarakat. Di beberapa kalangan tertentu, korupsi dinilai wajar dalam menjalankan suatu pekerjaan.
"Bahkan menganggapnya sebagai kultur masyarakat Indonesia karena terjadi sejak lama di setiap tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujar Firli.
KPK tidak akan menganulir alasan apa pun dalam tindak pidana korupsi. Siapa pun akan ditangkap jika berani menggerogoti uang rakyat.
Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi (
KPK) Firli Bahuri mengatakan penanganan kasus rasuah di Indonesia tidaklah mudah. Dalam beberapa
kasus bahkan ada godaan dan serangan dari koruptor.
"Mulai dari percobaan suap, intimidasi, serangan (fisik) terbuka atau ancaman atas keselamatan jiwa dan raga yang ditujukan bukan hanya kepada kami, tetapi juga keluarga di rumah. Ketika kami menjalankan tugas sebagai abdi negara pemberantas korupsi di Indonesia," kata Firli di Jakarta, Kamis, 10 Desember 2020.
Menurut dia, serangan itu ditujukan agar Lembaga Antirasuah berhenti menangani kasus dugaan korupsi. Namun, konsistensi tim KPK dalam menangani kasus selalu bisa menang dari cobaan dan godaan itu.
Baca:
Febri Diansyah: Pencegahan Korupsi Jangan Sebatas Slogan
"Jika segala bentuk risiko tersebut menjadi konsekuensi yang harus kami hadapi. Insyallah segenap insan di KPK siap menerima dan ikhlas menjalaninya karena kami yakin tugas dan kewajiban ini adalah ibadah yang menjadi bekal di akhirat kelak," tutur Firli.
Firli menyebut penanganan korupsi juga terkendala kebiasaan masyarakat. Di beberapa kalangan tertentu, korupsi dinilai wajar dalam menjalankan suatu pekerjaan.
"Bahkan menganggapnya sebagai kultur masyarakat Indonesia karena terjadi sejak lama di setiap tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujar Firli.
KPK tidak akan menganulir alasan apa pun dalam tindak pidana korupsi. Siapa pun akan ditangkap jika berani menggerogoti uang rakyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)