Jakarta: Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara mengakui banyak perusahaan yang meminta jadi vendor penyalur bantuan sosial (bansos). Mereka bahkan meminta proyek dengan cara yang berbeda.
"Saya kan punya nomor handphone dari 98, ada saya yang masuk ke WhatsApp, kemudian biasanya ada yang istilahnya nanya-nanya soal program bansos ini," kata Juliari dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin, 22 Maret 2021.
Beberapa perusahaan bahkan mengajukan proposal langsung kepadanya. Tiap perusahaan yang minta jatah itu langsung dilempar ke direktorat jenderal perlindungan jaminan sosial Kementerian Sosial (Kemensos).
Juliari menduga lobi-lobi datang dari perusahaan itu karena dirinya berasal dari pihak swasta. Sehingga, nomornya dikenal banyak pengusaha. Namun, dia berkelit memanfaatkan kesempatan itu untuk melakukan praktik rasuah.
"Saya selalu menyampaikan (ke para perusahaan itu) silakan datang ke Kemensos dan di sana di depan nanti diarahkan ke mana, itu kan terbuka," ujar Juliari.
Baca: Juliari Hanya Pilih Perusahaan Kaya Jadi Vendor Proyek Bansos
Menurut dia, lobi-lobi dari perusahaan hal wajar. Sebab, banyak perusahaan yang ingin membantu penanganan covid-19 di Indonesia.
"Artinya kalau ada yang tertarik menjadi penyedia itu silakan saja datang," kata Juliari.
Juliari mengaku tidak tahu soal kriteria perusahaan yang bisa dapat jatah sebagai vendor bansos. Hal tersebut diklaimnya bukan tugas menteri.
"Itu semua (tugas) direktur teknis," kata Juliari.
Jakarta: Mantan Menteri Sosial
Juliari Peter Batubara mengakui banyak perusahaan yang meminta jadi vendor penyalur bantuan sosial (bansos). Mereka bahkan meminta proyek dengan cara yang berbeda.
"Saya kan punya nomor
handphone dari 98, ada saya yang masuk ke
WhatsApp, kemudian biasanya ada yang istilahnya nanya-nanya soal program bansos ini," kata Juliari dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin, 22 Maret 2021.
Beberapa perusahaan bahkan mengajukan proposal langsung kepadanya. Tiap perusahaan yang minta jatah itu langsung dilempar ke direktorat jenderal perlindungan jaminan sosial Kementerian Sosial (Kemensos).
Juliari menduga lobi-lobi datang dari perusahaan itu karena dirinya berasal dari pihak swasta. Sehingga, nomornya dikenal banyak pengusaha. Namun, dia berkelit memanfaatkan kesempatan itu untuk melakukan praktik rasuah.
"Saya selalu menyampaikan (ke para perusahaan itu) silakan datang ke Kemensos dan di sana di depan nanti diarahkan ke mana, itu kan terbuka," ujar Juliari.
Baca:
Juliari Hanya Pilih Perusahaan Kaya Jadi Vendor Proyek Bansos
Menurut dia, lobi-lobi dari perusahaan hal wajar. Sebab, banyak perusahaan yang ingin membantu
penanganan covid-19 di Indonesia.
"Artinya kalau ada yang tertarik menjadi penyedia itu silakan saja datang," kata Juliari.
Juliari mengaku tidak tahu soal kriteria perusahaan yang bisa dapat jatah sebagai vendor bansos. Hal tersebut diklaimnya bukan tugas menteri.
"Itu semua (tugas) direktur teknis," kata Juliari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)