Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Eks Pejabat Bakti Kominfo Sebut Pembangunan Ribuan BTS 4G Sulit Dikebut

Candra Yuri Nuralam • 22 Agustus 2023 17:49
Jakarta: Mantan Senior Manager Implementasi Bakti Erwien Kurniawan menyebut pembangunan BTS 4G yang menjadi program prioritas pemerintah sulit dikebut. Sebab, permintaannya ribuan.
 
"Jadi perencanaan untuk menyelesaikan proyek 4.200 dalam masa kurang dari satu tahun itu sangat sulit yang mulia," kata Erwien di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 22 Agustus 2023.
 
Sebanyak 4.200 BTS 4G merupakan target pembangunan tahap pertama. Menara itu diharuskan rampung dalam waktu delapan bulan.

Pernyataan Erwien membuat Ketua Majelis Fahzal Hendri mempertanyakan tenggat waktu yang diajukan para pejabat di Bakti Kominfo. Sebab, mereka yang membuat target pengerjaan.
 
"Kalau sangat sulit, ngapain dikerjakan? Saudara dari awal sudah tahu," ucap Fahzal.
 
Menurut Fahzal, para pejabat di Bakti Kominfo seharusnya memiliki perhitungan yang matang dalam penentuan waktu. Pertimbangan yang berantakan diyakini salah satu penyebab proyek bermasalah.
 
"Ngapain memaksakan diri. Laporkan kepada yang atas. Enggak bisa ini dilaksanakan delapan bulan.'Kalau dilaksanakan juga, harus banyak konsorsiumnya Pak'," ujar Fahzal.
 
Baca Juga: Menara BTS Ditargetkan Dibangun di 7.904 Titik, Hanya 5 Ribu yang Disurvei

Para terdakwa dalam kasus ini disangkakan merugikan negara Rp8,03 triliun. Mantan Menteri Kominfo Johnny G Plate juga didakwa dalam kasus yang sama.
 
Johnny G Plate diduga mendapatkan Rp17.848.308.000. Lalu, Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif mendapatkan Rp5 miliar.
 
Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan juga kecipratan Rp119 miliar. Kemudian, Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia pada 2020 Yohan Suryanto menerima Rp453 juta.
 
Terdakwa Windi Purnama mendapatkan Rp500 juta, Direktur Utama PT Basis Utama Prima (BUP) Muhammad Yusrizki menerima Rp50 miliar dan USD2,5 juta, dan Konsorsium FiberHome PT Telkominfra PT Multi Trans Data (PT MTD) Paket 1 dan 2 sebesar Rp2.940.870.824.490.
 
Kemudian, Konsorsium Lintasarta Huawei SEI paket 3 sebesar Rp1.584.914.620.955 serta konsorsium IBS dan ZTE Paket 4 dan 5 sebesar Rp3.504.518.715.600. Duit itu diterima mulai Januari 2021-Oktober 2022. Para terdakwa diduga meraup keuntungan panas dengan memainkan sub kontraktor yang saling terafiliasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan