Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu--Metrotvnews.com/M Sholahadhin Azhar
Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu--Metrotvnews.com/M Sholahadhin Azhar

Ryamizard Klaim Duterte Setuju TNI Ikut Berantas ISIS

M Sholahadhin Azhar • 22 Juni 2017 11:07
medcom.id, Jakarta: Berlarut-larutnya penanganan ISIS di Marawi, Filipina Selatan, membuat TNI RI ingin ikut terlibat. Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, mengklaim sudah mengantongi restu dari Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.
 
"Kalau Presiden Filipina mau saja (dibantu)," kata Ryamizard di kantornya, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis 22 Juni 2017.
 
Mantan KASAD ini menyebut pada bulan lalu dirinya bertemu dengan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Menurut Ryamizard kedua elit negeri itu setuju dengan usulan TNI ikut membantu.

Baca: Menelaah Cara ISIS Membangun Tumpuan di Filipina
 
Mereka mendukung penuh karena Filipina memahami bahwa teroris musuh bersama seluruh negara. Namun, hal tersebut tak bisa serta merta dilakukan. Perlu persetujuan rakyat juga.
 
"Tapi kan dia atas nama rakyat kan banyak aturan, aturan yang ada kalau (TNI) ke sana adalah latihan bersama," sebut Ryamizard.
 
Saat ini pihaknya tengah berkoordinasi intens dengan Filipina. Tiap langkah ISIS dipantau. Dua hari sekali staf pribadi Menhan RI dan Menhan Filipina melakukan komunikasi bertukar informasi.
 
Baca: Duterte Minta Maaf, Hancurkan Marawi untuk Gempur ISIS
 
Adapun hasil koordinasi trilateral antara Menhan Indonesia, Filipina dan Malaysia terkait hal ini dikatakan belum ada perkembangan signifikan. Yang mencolok hanya pengetatan perbatasan di Marawi melalui patroli tiga negara.
 
Tujuannya untuk melokalisasi area supaya tak ada anggota ISIS yang keluar dari sana. "Makanya patroli ini kita lokalisir saja dan menghancurkan mereka (yang mencoba keluar) biar clear," kata Ryamizard.
 
BNPT Belum Dilibatkan di Marawi
 
Wacana pelibatan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di Marawi juga belum menjadi pilihan. Ryamizard menyebut sementara ini hanya istansinya yang berkoordinasi, dilanjutkan patroli pasukan Angkatan Laut di perairan Sulawesi Utara.
 
Meski demikian, Ryamizard tak menampik akan menggandeng BNPT untuk memberantas teroris. Sebab organisasi ini bukan hanya musuh TNI, semua elemen pada waktunya harus ikut turun tangan.
 
"Nanti pasti, kalau ada perkembangan yang memerlukan kebersamaan semua, BNPT, Polisi, nanti semua lah," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan