Komnas HAM Minta Insiden Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Diusut Tuntas
Candra Yuri Nuralam • 02 Oktober 2022 09:26
Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) miris melihat adanya ratusan korban jiwa akibat kerusuhan dalam pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Penyebab kerusuhan itu diminta diusut sampai tuntas.
"Saya kira tragedi ini harus diusut tuntas, dari soal pelaksanaan pertandingan, aspek pengamanan sampai aspek-aspek teknis lainnya," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara melalui keterangan tertulis, Minggu, 2 Oktober 2022.
Beka mengatakan kehilangan nyawa dalam kerusuhan pada pertandingan sepak bola tidak bisa dianulir. Dia yang juga pecinta sepak bola tanah air mengaku miris melihat hal ini.
"Saya sebagai salah satu penggila bola ikut berduka atas jatuhnya korban di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sampai pagi ini informasinya sudah 153 orang yang meninggal dunia," ujar Beka.
Komnas HAM kini tengah menganalisis kejadian ini. Jika diperlukan, Komnas HAM bakal mengirimkan tim investigasi ke lokasi kericuhan yang memakan korban ratusan nyawa itu.
Mabes Polri mengirimkan tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tim itu dikerahkan untuk membantu mengidentifikasi korban meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
"Terkait dengan kasus yang di malang, saat ini Mabes Polri menurunkan tim DVI ke Malang untuk berkoordinasi dengan tim DVI Polda Jatim dan rumah sakit setempat guna mempercepat terlaksananya identifikasi korban," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah kepada wartawan, Minggu, 2 Oktober 2022.
Nurul meminta masyarakat bersabar sampai tim DVI bisa mengidentifikasi para korban. Perkembangan lanjutan dipastikan bakal dibeberkan Polri kepada masyarakat.
Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) miris melihat adanya ratusan korban jiwa akibat kerusuhan dalam pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Penyebab kerusuhan itu diminta diusut sampai tuntas.
"Saya kira tragedi ini harus diusut tuntas, dari soal pelaksanaan pertandingan, aspek pengamanan sampai aspek-aspek teknis lainnya," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara melalui keterangan tertulis, Minggu, 2 Oktober 2022.
Beka mengatakan kehilangan nyawa dalam kerusuhan pada pertandingan sepak bola tidak bisa dianulir. Dia yang juga pecinta sepak bola tanah air mengaku miris melihat hal ini.
"Saya sebagai salah satu penggila bola ikut berduka atas jatuhnya korban di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sampai pagi ini informasinya sudah 153 orang yang meninggal dunia," ujar Beka.
Komnas HAM kini tengah menganalisis kejadian ini. Jika diperlukan, Komnas HAM bakal mengirimkan tim investigasi ke lokasi kericuhan yang memakan korban ratusan nyawa itu.
Mabes Polri mengirimkan tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Tim itu dikerahkan untuk membantu mengidentifikasi korban meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
"Terkait dengan kasus yang di malang, saat ini Mabes Polri menurunkan tim DVI ke Malang untuk berkoordinasi dengan tim DVI Polda Jatim dan rumah sakit setempat guna mempercepat terlaksananya identifikasi korban," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah kepada wartawan, Minggu, 2 Oktober 2022.
Nurul meminta masyarakat bersabar sampai tim DVI bisa mengidentifikasi para korban. Perkembangan lanjutan dipastikan bakal dibeberkan Polri kepada masyarakat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)