Jakarta: Transparency International Indonesia (TII) membeberkan hasil indeks persepsi korupsi (IPK) pada 2021. Indonesia mendapatkan skor IPK 38 pada 2021.
"Indonesia pada 2021 memperoleh skor 38 dengan ranking 96 (dari 102 negara)," kata Manajer Riset TII Wawan Suyatmiko melalui telekonferensi di Jakarta, Selasa, 25 Januari 2022.
Skor IPK Indonesia pada 2021 mendapatkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. IPK Indonesia pada 2020 hanya mendapatkan skor 37.
"Skor Indonesia naik satu poin dengan ranking naik enam peringkat," ujar Wawan.
Skor IPK Indonesia setara dengan Argentina, Brazil, Turki, Serbia, dan Lesotho. Namun, Indonesia masih kalah dengan Vietnam yang mendapatkan skor 39, Timor Leste dengan skor 41, Malaysia dengan skor 48, dan Singapura dengan skor 85.
Baca: Ini Jawaban KPK Dikritik Hanya Tangkap 'Koruptur Kelas Teri'
Wawan mengatakan kenaikan IPK Indonesia terjadi karena adanya tiga lonjakan sumber data. Salah satunya, dari World Economic Forum.
"Tiga yang mengalami kenaikan secara drastis adalah World Economic Forum dari 46 menjadi 53. Kemudian Global Insight Country Risk Rating dari 35 menjadi 47. Ini kenaikan signifikan 12 poin dalam setahun terakhir, dan juga IMD World Competitiveness Yearbook yang naik dari 43 menjadi 44," ujar Wawan.
Jakarta: Transparency International Indonesia (TII) membeberkan hasil indeks persepsi
korupsi (IPK) pada 2021. Indonesia mendapatkan
skor IPK 38 pada 2021.
"Indonesia pada 2021 memperoleh skor 38 dengan
ranking 96 (dari 102 negara)," kata Manajer Riset TII Wawan Suyatmiko melalui telekonferensi di Jakarta, Selasa, 25 Januari 2022.
Skor IPK Indonesia pada 2021 mendapatkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. IPK Indonesia pada 2020 hanya mendapatkan skor 37.
"Skor Indonesia naik satu poin dengan
ranking naik enam peringkat," ujar Wawan.
Skor IPK Indonesia setara dengan Argentina, Brazil, Turki, Serbia, dan Lesotho. Namun, Indonesia masih kalah dengan Vietnam yang mendapatkan skor 39, Timor Leste dengan skor 41, Malaysia dengan skor 48, dan Singapura dengan skor 85.
Baca:
Ini Jawaban KPK Dikritik Hanya Tangkap 'Koruptur Kelas Teri'
Wawan mengatakan kenaikan IPK Indonesia terjadi karena adanya tiga lonjakan sumber data. Salah satunya, dari World Economic Forum.
"Tiga yang mengalami kenaikan secara drastis adalah World Economic Forum dari 46 menjadi 53. Kemudian Global Insight Country Risk Rating dari 35 menjadi 47. Ini kenaikan signifikan 12 poin dalam setahun terakhir, dan juga IMD
World Competitiveness Yearbook yang naik dari 43 menjadi 44," ujar Wawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)